Bagikan:

JAKARTA - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut pemerintah akan mulai mendistribusikan dan melakukan vaksinasi menggunakan vaksin COVID-19 AstraZeneca.

"Insyaallah rencananya minggu depan akan kita mulai distribusikan dan vaksinasi dengan Vaksin AstraZeneca," kata Budi dalam konferensi pers virtual di Youtube PerekonomianRI, Jumat, 19 Maret.

Saat ini, distribusi 1.113.600 vaksin AstraZeneca yang sudah tiba di Indonesia masih ditangguhkan karena adanya kasus penggumpalan darah penerima vaksinasi dari beberapa negara.

Namun, kini distribusi vaksin akan dilanjutkan. Sebab, kata Budi, Kemenkes telah menerima informasi dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan Medicines and Healthcare products Regulatory (MHRA) Inggris bahwa AstraZeneca aman digunakan.

"Ini sudah dikonfirmasi oleh MHRA, itu BPOMnya London, oleh EMA, dan WHO sendiri tadi malam," ungkap Budi. 

Diketahui, Jerman, Prancis, dan negara-negara Eropa lainnya mengumumkan rencana untuk melanjutkan penggunaan vaksin COVID-19 dari AstraZeneca pada Hari Kamis waktu setempat.

Pengumuman ini dilakukan setelah regulator Uni Eropa dan Inggris meningkatkan kepercayaan terhadap vaksin tersebut, dengan mengatakan manfaat vaksin AstraZeneca lebih besar daripada risikonya. 

Ada laporan pembekuan darah otak yang langka telah mendorong berbagai negara di dunia untuk menangguhkan penggunaan suntikan vaksin COVID-19 lansiran AstraZeneca. Ini menjadi tantangan di tengah ambisi AstraZeneca untuk memproduksi vaksin bagi dunia. 

Kesimpulan dari European Medicines Agency (EMA), setelah penyelidikan terhadap 30 kasus kelainan darah yang tidak biasa adalah, manfaat vaksin dalam melindungi orang dari kematian atau rawat inap terkait virus corona lebih besar daripada kemungkinan risikonya. Meskipun dikatakan ada kaitan antara pembekuan darah di otak dan vaksin tidak bisa dikesampingkan secara definitif.