Mengheningkan Cipta 1 Menit, Zelenskyy Bersumpah Ukraina Balas Serangan Rusia

JAKARTA - Ukraina akan membalas serangan rudal Rusia yang menewaskan 29 orang dan merusak rumah sakit anak-anak di Kyiv.

Hal ini ditegaskan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada Senin, 8 Juli, saat berkunjung ke Warsawa di mana ia menandatangani pakta keamanan dengan Polandia.

Ketika para pemimpin dunia bersiap untuk menghadiri pertemuan puncak NATO yang dimulai pada Selasa, 9 Juli di Washington, Zelenskiy meminta sekutu Kyiv untuk memberikan tanggapan tegas terhadap serangan hari ini pada konferensi pers yang dimulai dengan mengheningkan cipta selama satu menit untuk para korban.

“Saya juga ingin mendengar dari mitra kami (tentang) ketahanan yang lebih besar dan respons yang kuat terhadap pukulan yang sekali lagi dilakukan Rusia terhadap rakyat kami, tanah kami, dan anak-anak kami,” katanya dilansir Reuters.

“Kami akan melakukan pembalasan terhadap orang-orang ini, kami pasti akan memberikan respons yang kuat dari pihak kami kepada Rusia. Pertanyaan bagi mitra kami adalah, dapatkah mereka merespons?,” imbuh Zelenskyy

Zelenskyy mengatakan Kyiv ingin dapat menggunakan senjata yang dipasok oleh mitranya untuk menyerang lokasi di Rusia tempat serangan diluncurkan.

“Saya rasa, kami sangat ingin menerima keputusan seperti itu dari mitra kami,” ujarnya. “Atau mereka ingin melihat aksi mogok lagi,” sambungnya.

Zelenskyy mengatakan Ukraina sedang menunggu langkah nyata dari mitra Baratnya untuk memperkuat pertahanan udara dan melindungi sektor energinya.

Dia mengatakan Kyiv sedang memprakarsai pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB sehubungan dengan serangan Rusia.

Perdana Menteri Polandia Donald Tusk mengatakan bahwa Polandia sedang mendiskusikan bagaimana mereka dapat membantu menyediakan energi untuk Ukraina sebelum musim dingin ketika Rusia menargetkan infrastruktur energi Ukraina.

Presiden Ukraina juga mengatakan Polandia terbuka terhadap gagasan untuk menembak jatuh rudal-rudal Rusia yang sedang menuju wilayah NATO saat mereka masih berada di wilayah Ukraina.

“Kami memerlukan kerja sama yang jelas dalam NATO di sini, karena tindakan seperti itu memerlukan tanggung jawab bersama NATO… kami terbuka untuk itu, logika menunjukkan bahwa ini pasti akan menjadi tindakan yang lebih efektif,” katanya.

Perjanjian dengan Polandia ini merupakan perjanjian ke-21 yang ditandatangani Kyiv dengan negara-negara termasuk Amerika Serikat, Inggris, Perancis dan Jerman.