Lanang, Calon Nama Baru Serda Aprilia Manganang dari Istri KSAD Andika Perkasa
JAKARTA - Istri Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa, yang juga Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana, Hetty Andika Perkasa memberikan calon nama untuk Serda Aprilia Manganang.
Lewat video di akun YouTube TNI AD, Hetty memberikan nama untuk Manganang yang kini menjadi prajurit TNI. Pemberian nama ini dilakukan setelah pada pekan lalu, mantan atlet voli ini dinyatakan sebagai laki-laki setelah diketahui memiliki kelainan Hipospadia.
"Saya ingin memberi nama untuk manganang, kalau manganang mau. Mau dikasih nama?" tanya Hetty kepada Manganang seperti dikutip dari video tersebut.
"Siap," jawab Manganang.
Hetty lantas menyebut kata 'Lanang' untuk calon nama yang diberikan kepada mantan atlet tersebut. Dalam bahasa Jawa, Lanang berarti laki-laki.
"Saya kasih namanya dengan doa. Jadi saya kasih nama Manganang, 'Lanang'. 'Lanang' itu lelaki itu bahasa Jawa. Saya berharap dengan nama 'Lanang' ini Manganang menjadi lelaki sejati," katanya yang kemudian disambut Manganang dengan antusias.
Hetty melanjutkan, dirinya sudah menitipkan pesan kepada suaminya yaitu KSAD Jenderal Andika Perkasa untuk mendidik Manganang menjadi laki-laki yang bisa dibanggakan. Dia juga mengatakan, memilih nama untuk Manganang yang tadinya hidup sebagai perempuan akibat kelainannya itu tidak mudah.
"Memilih nama ini tidak gampang, karena ini doa saya, mendoakan kamu, supaya menjadi lelaki sejati. Lelaki sejati sesuai kodrat Tuhan untuk kamu, karena kamu lahir sebagai lelaki. Saya dan bapak ingin membantu kamu," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Andika Perkasa yang memastikan Aprilia Manganang adalah laki-laki sejak lahir. Hal ini usai dilakukan serangkaian pemeriksaan medis.
"Ada sistem reproduksi laki-laki ini pada hipospadia ini cukup sering terjadi. Jadi, bahkan mendekati peringkat dua dari jumlah yang sering terjadi untuk kelahiran bayi laki-laki," kata Jendral Andika Perkasa kepada wartawan, Selasa, 9 Maret.
Menurut Andika, dari hasil pemeriksaan medis itu tidak menunjukkan seorang perempuan. Kemudian, organ internal Aprila Manganang juda tidak mengarah pada perempuan.
"Pemeriksaan hormonal pun begitu, hormon testoteron juga diukur sehingga secara faktual dan ilmiah kita meyakini Sersan Manganang lebih memiliki hormonal kategori laki-laki," kata Andika.
Demikian juga dengan hasil pemeriksaan radiologi. "Pemeriksaan radiologi juga menyatakan hal yang sama,” kata Andika.
Pemeriksaan medis ini mulanya dilakukan di RS Wolter Mongisidi, Manado, Sulawesi Utara pada 3 Februari. Tapi keterbatasan rumah sakit membuat TNI AD memutuskan membawa Aprilia Manganang ke Jakarta.
Baca juga:
- Aprilia Manganang Tak Sendiri: Tentang Seberapa Dekat Kita dengan Hipospadia
- Menpora: Aprilia Manganang Tidak Bisa Disalahkan atas Statusnya sebagai Pria
- Komnas Perempuan: Setop Stigma Negatif ke Aprilia Manganang
- Jejak Anies 2017 Tidak Rela Warga Jakarta Sewa Rumah, Anies 'Jaman Now' Naikkan Batas Penghasilan Rumah DP Rp0, Rp14 Juta
"Saya berkonsultasi menawarkan apa yang bisa kami bantu untuk dia. Sersan Manganang rupanya menyambut dengan sangat excited, rupanya inilah yang ditunggu-tunggu sehingga saya hadrikan tim RSPAD lengkap, kita periksa secara lengkap di RSPAD dengan menggunakan fakes yang kami punya," papar KSAD.
Aprilia Manganang lahir di Sulawesi Utara, 27 April 1992. Manganang mulai bermain voli saat masih di bangku SMP dan sempat main basket saat SMA.
Namun dia lebih tertarik bermain voli. Kariernya dimulai saat bergabung dengan tim Alco Bandung pada 2011 silam. Manganang kemudian pindah ke BNI46 dan Manokwari Valeria.
Selanjutnya, Aprilia bergabung dengan Jakarta Elektrik PLN dan sukses membawa gelar juara Pertamina Proliga dua musim berturut, yakni pada 2015 dan 2016.
Status kelamin Aprilia sempat dipertanyakan saat mengikuti Liga Bola Voli Indonesia pada 2011 dan 2013 karena postur tubuhnya yang gagah dan tenaganya yang kuat. Sedangkan di panggung internasional, pelatih timnas voli Filipina sempat protes terhadap jenis kelamin Aprilia di SEA Games 2015.