LPEI dan ASEI Perkuat Ekosistem Ekspor melalui Pengembangan Kerja Sama Asuransi Kredit PKE UKM
JAKARTA - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) bersama PT Asuransi Asei Indonesia (ASEI) memperkuat ekosistem ekspor melalui pengembangan kerja sama Asuransi Kredit Penugasan Khusus Ekspor Usaha Kecil dan Menengah (PKE UKM).
Direktur Pelaksana Pengembangan Bisnis LPEI Maqin U. Norhadi mengatakan kedua Export Credit Agency (ECA) Indonesia itu berkomitmen untuk menyediakan solusi lengkap yang tidak hanya dari sisi pembiayaan melalui program PKE UKM tetapi juga asuransi kredit atas pembiayaan dimaksud.
“Upaya ini dirancang untuk membantu pelaku usaha kecil dan menengah untuk mengatasi tantangan dalam peningkatan ekspor dan daya saing di pasar global,” kata Maqin dalam keterangannya di Jakarta, dikutip dari Antara, Senin 1 Juli.
Sinergi LPEI dengan ASEI kali ini bertujuan untuk memberikan perlindungan asuransi kredit bagi UKM yang berorientasi ekspor dalam menghadapi risiko gagal bayar dengan menanggung hingga 70 persen coverage.
Maqin berharap dengan adanya kolaborasi LPEI dengan ASEI ini maka dapat memberikan dampak positif bagi pelaku UKM dan meningkatkan kepercayaan diri UKM dalam mengembangkan produk serta memberikan perlindungan yang lebih baik bagi UKM Indonesia sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekspor nasional dan memperkuat posisi Indonesia di pasar global.
Direktur Utama ASEI Achmad Sudiyar Dalimunthe mengatakan kerja sama antara Asuransi Asei dan LPEI menunjukkan komitmen kedua institusi dalam mendukung peningkatan ekosistem ekspor nasional.
“Dukungan yang diberikan oleh kedua institusi ini diharapkan dapat mempercepat laju ekspor UKM yang pada gilirannya akan meningkatkan kontribusi UKM terhadap perekonomian nasional,” ujar Achmad.
Sebagai Export Credit Agency (ECA) Indonesia, Asuransi Asei juga telah menjalin hubungan kerja sama yang baik dengan LPEI yang sama-sama tergabung dalam Asosiasi Internasional Berne Union.
Ia mengharapkan kerja sama ini dapat membawa keberlanjutan bisnis yang terus bertumbuh bagi kedua belah pihak.
“Kerja sama ini merupakan kelanjutan dari kolaborasi sebelumnya yang telah sukses dalam memberikan fasilitas co-insurance marine cargo. Kolaborasi ini juga merupakan bentuk nyata sinergi antar institusi di bawah Kementerian Keuangan RI dan Kementerian BUMN RI dalam meningkatkan daya saing produk dan ekosistem ekspor Indonesia,” jelasnya.
Adapun Program PKE UKM LPEI merupakan penugasan dari pemerintah melalui Keputusan Menteri Keuangan (KMK) No.409/KMK.08/2021 yang bertujuan untuk mendukung sektor UKM yang berorientasi ekspor.
Program ini merupakan bukti nyata kehadiran pemerintah dalam mendorong pelaku UKM agar semakin Berani Mendunia. Hingga 27 Juni 2024, tercatat LPEI telah melakukan disbursement fasilitas PKE UKM hingga Rp1.052 miliar untuk pangsa ekspor ke lebih dari 65 negara.
Dukungan LPEI kepada pelaku UKM Ekspor tak hanya berhenti di Program PKE UKM, melainkan para UKM Ekspor dapat memanfaatkan Program PKE lainnya sesuai dengan profil ekspor yang ada, antara lain PKE Kawasan dan PKE Trade Finance.
Selain dukungan tersebut, LPEI juga tengah mempersiapkan lokapasar (marketplace) bernama Komodoin yang dirancang khusus sebagai sarana edukasi ekspor, layanan informasi, inkubasi, peningkatan kapasitas, dan tempat bertemunya penjual dan pembeli (business matching).
Baca juga:
Kemudahan dan ketersediaan pelayanan yang lengkap pada marketplace diharapkan dapat mendorong pelaku usaha berorientasi ekspor untuk berani mendunia.
Data Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia menunjukkan kontribusi ekspor produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Indonesia saat ini menyentuh angka 15 persen dan diharapkan bisa menembus 17 persen pada 2024 ini.
Untuk mendukung target pemerintah tersebut, LPEI menggerakkan ekosistem ekspor yang mampu mendukung pelaku UKM berani mendunia, termasuk bekerja sama dengan perwakilan Pemerintah di bidang perdagangan yakni Atase Perdagangan dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) di lima benua.
“LPEI saat ini juga tengah mempersiapkan marketplace bernama Komodoin yang dirancang khusus sebagai sarana edukasi ekspor, layanan informasi, inkubasi, peningkatan kapasitas, dan tempat bertemunya seller dan buyer. Kemudahan dan ketersediaan pelayanan yang lengkap pada marketplace diharapkan dapat mendorong pelaku usaha berorientasi ekspor untuk berani mendunia,” terang Maqin.