Pengakuan Mengejutkan CEO Ford: Saya Mencintai Mobil Listrik Tak Ada Hubungan dengan Politik

JAKARTA - CEO Ford Motor Company Jim Farley, secara mengejutkan mengakui kecintaannya terhadap mobil listrik. Hal ini terbilang tak terduga karena Farley dikenal sebagai penggemar berat mobil bermesin V8 yang berisik dan bertenaga.

Pengakuan ini ditulisnya secara cukup panjang di platform akun media sosial X pribadinya. Bahkan dipuji oleh pemilik platform Elon Musk.

 

"Sepanjang hidup saya, saya hidup dengan mobil. Suara gemuruh mesin V8 terasa seperti soundtrack hidup saya," ungkap Farley.

Pria yang pernah menghabiskan 40 tahun berkecimpung di pengembangan kendaraan baru ini mengaku memiliki hobi balapan Mustang dan mengutak-atik Ford Bronco 1973 miliknya.

Namun, semua itu berubah ketika ia mencoba Ford F-150 Lightning miliknya. Mobil listrik pikap tersebut menawarkan pengalaman berkendara yang senyap, halus, dan akselerasi yang luar biasa. Ditambah lagi dengan jangkauan hingga 480 km serta kemampuan mengisi daya di rumah setiap pagi, membuat Farley semakin kepincut.

"Kendaraan listrik menghilangkan kerumitan sehari-hari dan mengingatkan kita mengapa kita senang mengemudi," ujar Farley.

Menurutnya, mobil listrik seperti Mustang Mach-E yang cocok diajak berpetualang di jalanan tanah, menjadi bukti bahwa mobil listrik tetap menyenangkan untuk dikendarai.

Meluruskan Kesalahpahaman Tentang Mobil Listrik

Farley prihatin dengan banyaknya disinformasi seputar kendaraan listrik. Ia ingin meluruskan pandangan masyarakat yang masih ragu dengan teknologi ini.

"Banyak yang skeptis terhadap jarak tempuh dan pengisian daya mobil listrik. Padahal riset kami menunjukkan, sebagian besar orang Amerika jarang melakukan perjalanan jauh," jelas Farley.

Ditambah lagi, fakta bahwa 80 persen pemilik mobil listrik mengisi daya di rumah serta jaringan pengisian publik yang terus berkembang, membuat kekhawatiran tersebut tidak lagi relevan.

Selain kenyamanan, Farley menekankan sisi ekonomis dan ramah lingkungan dari mobil listrik.

"Biaya kepemilikan mobil listrik bisa lebih rendah. Misalnya, pemilik Mustang Mach-E bisa menghemat hingga 64 persen untuk biaya bahan bakar dan 27 persen untuk perawatan rutin," papar Farley.

Belum lagi fakta bahwa pabrikan seperti Ford terus berinovasi untuk membuat mobil listrik yang lebih terjangkau.

Investasi Besar Ford dan Pilihan Konsumen Masa Depan

Farley menegaskan komitmen Ford dalam berinvestasi di masa depan kendaraan listrik.

"Kami menyadari bahwa masa depan transportasi ada di kendaraan listrik. Untuk itu, Ford menggelontorkan dana miliaran dolar untuk membangun pabrik, pusat teknologi, dan tenaga kerja terampil," kata Farley.

Menurutnya, meski saat ini masih merugi, kerugian tersebut merupakan investasi awal yang umum terjadi pada teknologi baru.

Farley percaya bahwa konsumen, bukan regulasi atau politisi, yang akan menentukan masa depan mobil listrik.

"Kami akan terus menawarkan pilihan terbaik kepada konsumen, baik mobil bensin, hybrid, maupun listrik," ujar Farley.

"Cobalah sendiri dan buat keputusan Anda. Siapa tahu, Anda akan terkejut seperti saya," pungkas Farley.