PAN Harap Kadernya Tak Masuk dalam Daftar 82 Anggota DPR Terlibat Judi Online
JAKARTA - Ketua Fraksi PAN DPR Saleh Partaonan Daulay merespons laporan PPATK yang mencatat ada 82 orang anggota DPR yang terlibat judi online. Ketua DPP PAN itu berharap, kadernya tak masuk dalam daftar 82 anggota DPR yang tersandung kasus tersebut.
"Tentu ya kami berharap bahwa PAN enggak ada di dalamnya, mudah-mudahan ya. Tapi andai kata ada, tentu kami akan fair untuk mencoba menelusuri seperti apa keterlibatannya karena saya denger kan sampai seribu orang itu kan dahsyat itu," ujar Saleh di kantor DPP PAN, Jakarta Selatan, Kamis, 27 Juni.
Saleh menilai, persoalan judi online adalah soal mentalitas. Legislator dapil Sumatera Utara itu ingin mentalitas masyarakat di seluruh lini terbangun dengan baik, terutama anggota DPR. Sebab menurutnya, tidak elok jika anggota DPR yang mewakili masyarakat justru terlibat judi online.
"Jadi karena itu kita minta PPATK memberikan nama-nama itu kepada kita. Kalau misalnya ada dari partai-partai, ya diserahkanlah ke fraksi-fraksi itu nama-namanya. Jadi nanti biar kami yang akan menelusuri seperti apa, dan kami akan mengambil langkah-langkah yang sesuai dengan aturan organisasi dan aturan partai," kata Saleh.
Apabila nantinya ada anggota fraksi PAN yang terjerat judi online, Saleh mengatakan, pihaknya akan melakukan beberapa hal. Pertama, memeriksa kebenaran informasi dan data apakah yang bersangkutan benar terlibat judol atau tidak untuk kemudian diberikan sanksi.
"Karena nanti data-data dan fakta-fakta yang dari PPATK akan kita tunjukkan, kita perlihatkan seperti ini, nanti kalau ada pengakuan tentu ya ada macam-macam tindakan," jelasnya.
"Misalnya bisa dikasih sanksi teguran, sanksi tertulis, sanksi peringatan, macam-macam kan, dan itu saya kira sangat penting supaya hal ini tidak menjadi kebiasaan, dari pihak pan tentu itu," kata Saleh.
Baca juga:
Kedua, meminta pemerintah menutup situs-situs judi online. Sebab menurutnya, situs-situs judol yang beredar di media sosial memancing masyarakat untuk bermain.
"Itu kan karena ada situs yang terbuka makanya orang bisa main, kalau situs-situs itu tertutup maka insyaallah tidak ada," kata mantan Ketua PP Pemuda Muhamadiyah itu.
"Dan judi online ini lebih berbahaya dari judi-judi yang lalu. Ingat nggak dulu ada porkas, ada SDSB, ada togel, itu aja udah berbahaya. Itu kalau lihat tuh, orang ngopi-ngopi dulu di kedai kopi itu mainnya pasti togel, SDSB, porkas dulu tuh, dan itu sudah menyengsarakan, jadi uang masyarakat itu banyak dihabiskan untuk itu. Dan itu sangat berbahaya, itu harus betul-betul kita tangani, jangan sampai ada menelan korban yang lebih banyak lagi di masyarakat itu," pungkas Saleh.