Tembakan Ukraina Hancurkan Pos Kendali Radiasi Zaporizhzhia

JAKARTA - Tembakan Ukraina menghancurkan pos kendali radiasi di Velyka Znamyanka, wilayah Zaporizhzhia, yang direbut pasukan Rusia.

“Spesialis (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia) melakukan sejumlah tindakan untuk mengendalikan situasi radiasi di daerah tersebut,” kata manajemen Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia melalui aplikasi pesan Telegram dikutip Reuters, Rabu, 26 Juni.

Tingkat radiasi, sambung manajemen, tidak melebihi tingkat aman.

Belum ada komentar langsung dari Ukraina.

Pasukan Rusia sebelumnya merebut pabrik Zaporizhzhia pada awal invasi Moskow ke Ukraina pada invasi Februari 2022. Moskow serta Kyiv sejak itu secara rutin saling menuduh membahayakan keselamatan di sekitarnya.

Serangan Ukraina terhadap Rusia ‘rutin’ dilakukan di sejumlah wilayah.  Tapi Rusia ‘mengamuk' atas serangan mematikan di Sevastopol, Krimea.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan empat rudal Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat (ATACMS) yang dikirim AS, dilengkapi dengan hulu ledak cluster, ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara dan amunisi kelima meledak di udara.

Tayangan di televisi pemerintah Rusia menunjukkan orang-orang berlarian dari pantai dan beberapa orang dibawa ke kursi berjemur.

Pihak berwenang yang ditempatkan Rusia di Krimea mengatakan pecahan rudal jatuh di dekat pantai di sisi utara kota Sevastopol tempat penduduk setempat sedang berlibu

Serangan tersebut menimbulkan reaksi marah di kalangan tokoh masyarakat Rusia. AS pun jadi sasaran kemarahan.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan para ahli AS telah menetapkan koordinat penerbangan rudal berdasarkan informasi dari satelit mata-mata AS, yang berarti Washington bertanggung jawab langsung.

“Tanggung jawab atas serangan rudal yang disengaja terhadap warga sipil Sevastopol terutama ditanggung oleh Washington, yang memasok senjata-senjata ini ke Ukraina, dan oleh rezim Kyiv, yang wilayahnya merupakan wilayah serangan ini dilakukan,” kata kementerian tersebut dilansir dari Reuters, 24 Juni.