AS Syok Video Militer Israel Ikat Warga Palestina di Kap Jip: Manusia Tak Boleh Dijadikan Tameng

JAKARTA - Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) mengaku terkejut dengan video seorang pria Palestina yang terluka diikat ke mobil jip militer oleh pasukan Israel. AS mendesak penyelidikan cepat untuk meminta pertanggungjawaban mereka yang bertanggung jawab.

"Menurut saya, kami telah melihat video itu. Sangat mengejutkan. Praktik ini benar-benar tidak dapat diterima. Manusia tidak boleh digunakan sebagai tameng manusia,” ujar Juru bicara Kemlu Matthew Miller menjawab pertanyaan wartawan dilansir Reuters, Selasa, 25 Juni.

“IDF harus segera menyelidiki apa yang terjadi, meminta pertanggungjawaban masyarakat,” kata Miller.

Diberitakan sebelumnya, militer Israel mengikat seorang pria Palestina yang terluka ke kap kendaraan militer selama operasi di Tepi Barat yang diduduki.

Video menunjukkan pria itu tergeletak di depan jip Israel saat melewati Jenin pada Sabtu, 22 Juni. Pria tersebut tampak tak berdaya di atas kap kendaraan saat melewati ambulans Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS).

PRCS mengatakan militer Israel telah mencegah krunya memberikan pertolongan pertama kepada seorang pria yang terluka di daerah Jabarat di Jenin.

“Mereka kemudian menempatkan orang yang terluka di depan sebuah jip militer dan menahannya sebelum kemudian mengizinkan kru kami memindahkannya ke rumah sakit,” kata PRCS dilansir dari CNN, Senin, 24 Juni.

Belum diketahui kondisi dan identitas pria tersebut.

Menanggapi pertanyaan tentang insiden tersebut, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan pasukannya melanggar “perintah dan prosedur operasi standar” dan penyelidikan akan dilakukan.

“Tingkah laku pasukan dalam video insiden tersebut tidak sesuai dengan nilai-nilai IDF. Insiden ini akan diselidiki dan ditangani sebagaimana mestinya,” kata IDF dalam pernyataan.