Bagikan:

JAKARTA - Tentara Israel mendorong tiga mayat dari atap gedung bertingkat selama serangan ke bagian utara Tepi Barat yang diduduki pada Kamis 19 September waktu setempat.

Kejadian itu berdasarkan laporan jurnalis Associated Press (AP) di tempat kejadian di Kota Qabatiya dengan bukti adanya rekaman video.

Dalam video yang diperoleh AP, tiga tentara Israel terlihat mengangkat seseorang berpakaian sipil lantas menyeretnya ke tepi atap. Tubuh kaku itu kemudian dilempar hingga terjun bebas ke jalanan.

Di atap bangunan lain yang berdekatan, tentara Israel mengayunkannya tubuh seseorang berpakaian sipil lainnya hingga jatuh ke bawah.

Video juga memperlihatkan tentara Israel menendang tubuh seseorang dari tepi bangunan hingga jatuh ke lantai dasar tak terlihat pandangan mata.

Foto-foto yang diambil AP selama serangan pada Kamis itu juga menggambarkan jelas terntara Israel bergerak di dekat gedung-gedung tempat mayat-mayat itu dijatuhkan.

Wartawan lain di tempat kejadian juga menyaksikan mayat-mayat itu didorong dari atap.

Sementara untuk identitas korban yang dinyatakan tewas itu belum diketahui.

Ini menjadi bukti anyar dari rentetan dugaan pelanggaran hak asasi manusia atau HAM yang dilakukan militer Israel sejak menyerang Gaza pada Oktober 2023. Sejumlah organisasi HAM dunia menyebutkan pola kekerasan berlebihan terhadap warga Palestina meningkat hingga saat ini.

"Ini adalah insiden serius yang tidak sesuai dengan nilai-nilai IDF dan harapan dari tentara IDF," klaim militer Israel dalam sebuah pernyataan, dikutip dari CBN News, Jumat 20 September.

"Insiden itu sedang diselidiki," lanjut pernyataan.

Dalam operasi di Kota Qabatiya, Israel mengaku telah menewaskan empat militan.

Akibat dari serangan Israel ke Qabatiya, Kementerian Kesehatan Palestina di Ramallah mengungkapkan satu warga sipil Palestina meninggal dunia dan 10 lainnya terluka dilarikan ke rumah sakit.

Berdasarkan penuturan reporter AP, militer Israel di lokasi kejadian juga terlihat menahan seorang pria Palestina yang ditutup mata dan dibiarkan bertelanjang dada. Pria tersebut dipaksa berlutut di depan jip tentara Israel.

Asap kemudian mengepul dari sejumlah bangunan rusak.