Hujan Lebat di Chile Bikin Tanggul Limbah Pertambangan Meluap Banjiri Permukiman
JAKARTA - Hujan deras yang terus mengguyur Chile, memutus wilayah negara tersebut dan merusak rumah-rumah. Penduduk sedang menghadapi kekhawatiran jebolnya bendungan tailing/limbah pertambangan dengan luapan logam berat ke permukiman.
Bendungan tailing milik penambang tembaga Las Cenizas di Chile mulai meluap karena hujan lebat dan menempatkan sumber air di dekatnya, termasuk sungai La Ligua, dalam risiko “dampak buruk”, kata badan lingkungan hidup Chile dikutip Reuters, Senin, 24 Juni.
“Sedimen tailing terseret melalui sungai dan menimpa beberapa rumah. Hal ini sangat mengkhawatirkan masyarakat,” kata Victor Donoso, Wali Kota Cabildo.
"Tak seorang pun suka hidup dengan bendungan tailing tepat di belakang mereka."
Chile merupakan produsen tembaga terbesar di dunia. Luapan limbah tambang dikhawatirkan merusak daerah pertanian yang terkenal sebagai penghasil alpukat di Cabildo.
Baca juga:
- Thailand Kirim Pekerja Pertanian ke Israel untuk Pertama Kalinya Sejak Perang di Gaza
- Filipina Lanjutkan Pasokan Militer di Laut China Selatan Usai Insiden 'Bajak Laut', Tiongkok Ingatkan Jangan Memprovokasi
- Kebakaran Pabrik Baterai Hwaseong Korsel Tewaskan 22 Orang, Mayoritas Warga China
- Korban Tewas Serangan Teror di Dagestan Rusia Bertambah Jadi 19 Orang
Warga mengungkapkan kekhawatiran mereka dalam pertemuan dengan pejabat pemerintah dan perwakilan perusahaan pertambangan, yang berupaya membangun kembali tembok pembatas yang meluap minggu lalu.
“Saya menyadari ada beberapa kesalahan dalam manajemen kami,” Andres Monarde, manajer operasi Las Cenizas, mengatakan kepada warga. “Tetapi mari kita mengambil langkah maju bersama-sama.”
Donoso mengatakan pengaduan resmi telah dikirim ke regulator lingkungan hidup untuk melihat dampak luapan air terhadap pertanian, perumahan, dan sumber air.