Pertempuran Sengit di Gaza Mereda, PM Netanyahu Ingin Pindahkan Tentara Israel ke Perbatasan Lebanon
JAKARTA - Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan, Israel dapat memindahkan lebih banyak prajuritnya ke perbatasan Lebanon, saat pertempuran sengit di Jalur Gaza mereda.
Setelah pertempuran sengit berakhir di wilayah kantong Palestina itu, PM Netanyahu mengatakan, Israel akan dapat mengerahkan lebih banyak pasukan di sepanjang perbatasan utara dengan Lebanon, tempat pertempuran dengan Hizbullah yang didukung Iran telah meningkat.
"Setelah fase pertempuran sengit selesai, kami akan memiliki kemungkinan untuk memindahkan sebagian pasukan ke utara," kata PM Netanyahu dalam sebuah wawancara dengan Channel 14 Israel, melansir Reuters 24 Juni.
"Dan kami akan melakukan ini. Pertama dan terutama untuk tujuan pertahanan. Dan kedua, untuk membawa pulang penduduk kami (yang dievakuasi)," sambungnya.
"Jika kami bisa, kami akan melakukannya secara diplomatis. Jika tidak, kami akan melakukannya dengan cara lain. Tetapi kami akan membawa (penduduk) pulang," tegas PM Netanyahu.
Diketahui, banyak Kota Israel di dekat perbatasan dengan Lebanon telah dievakuasi selama pertempuran tersebut.
Kelompok militan Hizbullah yang didukung Iran mulai menyerang Israel, tak lama setelah serangan Hamas pada 7 Oktober memicu perang di Gaza. Kedua belah pihak saling serang dalam beberapa bulan sejak saat itu. Hizbullah mengatakan tidak akan berhenti sampai ada gencatan senjata di Gaza.
Sebelumnya pada Bulan Juni, Hizbullah menargetkan kota-kota dan lokasi militer Israel dengan serangan roket dan pesawat nirawak terbesar dalam permusuhan sejauh ini, setelah serangan Israel menewaskan komandan Hizbullah paling senior sejauh ini.
Baca juga:
- PM Netanyahu Klaim Israel Siap untuk Jeda Pertempuran di Gaza, Tapi Tetap akan Habisi Hamas
- Terbang ke AS, Menhan Israel Temui Menlu Blinken dan Kepala Pentagon: Bahas Konflik Gaza hingga Hizbullah
- Serangan Israel Hantam Pusat Bantuan di Gaza, Korban Tewas Warga Sipil Palestina Bertambah Jadi 37.598
- Serangan Israel Hantam Pusat Bantuan di Gaza, Korban Tewas Warga Sipil Palestina Bertambah Jadi 37.598
Beberapa pejabat Israel telah menghubungkan serangan Israel yang sedang berlangsung ke Rafah, wilayah selatan Gaza tempat mereka mengatakan bahwa mereka menargetkan batalion terakhir kelompok militan Islam Hamas, dengan potensi fokus pada Lebanon.
Pengurangan operasi di Gaza akan membebaskan pasukan untuk menghadapi Hizbullah, jika Israel melancarkan serangan darat atau meningkatkan pemboman udaranya.