Berpijak pada Prinsip Minimalis, Begini Cara Meningkatkan Relasi
YOGYAKARTA – Prinsip minimalis dengan kesederhanaan membangun kebaikan baik dalam hal fisik maupun mental. Minimalisme adalah tentang menghilangkan kelebihan untuk fokus pada apa yang benar-benar penting dalam rumah, pikiran, dan hubungan. Prinsip ini tidak hanya diimplementasikan dalam menata ruangan, misalnya. Tetapi juga untuk seluruh kehidupan untuk mendapatkan kebermaknaan dan kepuasan.
Dalam hal relasi, prinsip minimalis bisa membantu meningkatkan hubungan bersama orang lain. Prinsip ini, berfokus pada kejelasan, kedamaian, dan kepuasan yang lebih besar. Secara fisik, prinsip minimalis menghasilkan ruang hidup yang lebih terorganisir, tenang, mengurangi stres, dan meningkatkan produktivitas.
Kalau secara psikologis, dapat mendorong perhatian dan intensionalitas, meningkatkan kejernihan mental, dan mengurangi kecemasan. Dalam lingkungan sosial, minimalisme menumbuhkan hubungan secara mendalam dan berkualitas alih-alih kuantitas. Untuk itu, berikut cara meningkatkan relasi dengan mengimplementasikan prinsip minimalis.
Memprioritaskan intensionalitas
Prinsip yang dilandasi intensionalitas, melibatkan pengambilan pilihan yang disengaja tentang apa yang harus disimpan dan apa yang harus dibuang dalam hidup. Ini dilakukan dengan fokus pada apa yang benar-benar penting.
Hal ini memprioritaskan aktivitas, komitmen, dan hubungan yang memberi nilai tambah dan mendatangkan kegembiraan, serta menghilangkan hal-hal yang tidak memberikan kontribusi berarti bagi kesejahteraan. Dalam mengimplementasi prinsip minimalis, seperti berinvestasi pada waktu dan energi untuk hal positif.
Merapikan bagasi emosional
Sama seperti ketika kita membereskan ruangan, jelas psikolog Amerika, Mark Travers, Ph.D. dilansir Psychology Today, Rabu, 19 Juni. Merapikan kehidupan emosional untuk meningkatkan hubungan juga diperlukan. Beban emosional, dapat sangat membebani interaksi kita dengan orang lain. Langkah praktis untuk melakukannya, pertama, dengan mengidentifikasi kekacauan emosional. Kedua, memaafkan dan melepaskan kebencian membantu membebaskan dari hal-hal negatif.
Baca juga:
Memprioritaskan pengalaman dibanding harta
Prinsip ketiga ini, mendorong kita berinvestasi pada kenangan dan momen yang bermakna. Ketika diterapkan pada hubungan, akan meningkatkan hubungan antarpribadi secara signifikan. Misalnya dengan bepergian bersama atau sekedar menghabiskan waktu berkualitas untuk menciptakan kenangan bermakna. Selain itu, penting mengurangi kecenderungan materialistis.
Dalam sebuah penelitian yang melibatkan 1.300 orang yang menikah, peneliti menemukan bahwa materialisme yang tinggi berkorelasi dengan rendahnya nilai pernikahan dan kepuasan pernikahan rendah. Jadi, alihkan fokus dari memperoleh barang-barang material ke menghargai setiap pengalaman yang akan mengurangi dinamika persaingan dipicu materialisme.
Melalui penjelasan di atas, penting dipahami bahwa dengan prinsip minimalis kita bisa menghargai keindahan kesederhanaan dan kekuatan hubungan antar manusia yang sejati.