Struktur Teks Anekdot dan Cara Menyusunnya, Bentuk Sindiran dan Kritikan Halus

YOGYAKARTA - Teks anekdot merupakan salah satu jenis teks dalam ilmu bahasa Indonesia. Jenis teks ini diajarkan dalam materi pelajaran bahasa Indonesia jenjang SMA. Memahami struktur teks anekdot dan unsur-unsur kebahasaannya sangat penting untuk keterampilan menulis dan memahami bacaan. 

Sebelum mempelajari lebih jauh struktur dan cara menyusun teks anekdot, lebih dulu pahami apa itu teks anekdot? Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), anekdot adalah cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan. Isi teksnya biasanya mengenai orang penting atau terkenal dan berangkat dari kejadian atau peristiwa yang sebenarnya. 

Namun teks anekdot tidak sekadar cerita lucu atau kisah humor belaka. Dalam teks anekdot terdapat nilai-nilai atau makna tertentu yang bisa dijadikan pelajaran. Itulah mengapa teks ini sering digunakan untuk menyatakan kritikan atau sindiran, namun secara halus atau tidak langsung. 

Menyusun atau merangkai teks anekdot mungkin bisa dibilang tidak mudah, terlebih bagi yang tidak terbiasa. Oleh karena itu, Anda perlu memahami struktur teks anekdot dan unsur-unsur kebahasaannya. 

Struktur Teks Anekdot

Teks anekdot tidak hanya memuat kisah lucu atau humor, namun di dalamnya terdapat suatu maksud atau nilai-nilai tertentu. Jadi memang menyusun teks anekdot tidaklah mudah karena bukan hanya menyampaikan lelucon semata. 

Ada beberapa bagian atau struktur teks anekdot yang perlu dipahami agar bisa menyusun teks ini dengan mudah dan baik. Teks anekdot sama seperti bentuk teks narasi yang berisikan tokoh, latar, dan alur. Selain itu, penyajian teks anekdot juga dapat dalam berbagai macam bentuk seperti dialog dan cerita bergambar. 

Berikut ini struktur teks anekdot yang harus diketahui dan dipahami cara penyusunannya:

Abstrak

Abstrak adalah bagian awal dari teks anekdot yang berfungsi memberikan gambaran umum tentang isi teks. Biasanya, bagian ini menyoroti hal unik yang akan dibahas. Abstrak dapat disebut sebagai pembukaan, namun bagian ini sifatnya opsional.

Orientasi

Orientasi adalah bagian teks yang menjelaskan awal kejadian cerita atau latar belakang suatu peristiwa. Biasanya, penulis memberikan detil di bagian ini yang mengarah pada terjadinya krisis, konflik, atau peristiwa utama. Fungsi bagian orientasi ini adalah untuk membangun teks dan menjadi pemicu krisis.

Krisis atau Komplikasi

Bagian krisis dalam teks menunjukkan masalah unik dan tidak biasa yang dialami penulis atau tokoh yang diceritakan. Krisis ini berarti saat terjadinya ketidakpuasan atau kejanggalan. Pada bagian ini, kekonyolan yang menggelitik dan mengundang tawa terjadi dan menjadikannya inti dari peristiwa anekdot.

Reaksi

Bagian ini menerangkan cara penulis atau tokoh dalam cerita menyelesaikan masalah yang muncul pada bagian krisis. Reaksi tersebut berhubungan dengan tanggapan atau respons terhadap krisis yang telah disebutkan sebelumnya.

Reaksi ini bisa berupa sikap mencela atau menertawakan. Bagian ini sering kali mengejutkan dan tidak terduga, memberikan penyelesaian masalah dengan cara yang menarik dan tidak biasa.

Koda

Koda adalah bagian akhir dari cerita yang memberikan kesimpulan tentang peristiwa yang disampaikan oleh penulis. Koda berfungsi sebagai penutup yang menandakan berakhirnya cerita.

Di dalam bagian koda dapat berisi persetujuan, komentar, atau penjelasan mengenai maksud dari cerita yang telah dipaparkan. Bagian ini biasanya ditandai dengan kata-kata seperti "itulah," "akhirnya," atau "demikianlah." Keberadaan koda bersifat opsional, bisa ada atau tidak ada dalam sebuah teks anekdot.

Unsur Kebahasaan Teks Anekdot

Teks anekdot memiliki sejumlah unsur-unsur kebahasaan sebagai berikut ini:

  • Kalimat langsung
  • Penggunaan nama tokoh utama atau orang ketiga tunggal
  • Keterangan waktu
  • Kata kiasan
  • Kalimat sindiran
  • Konjungsi penjelas
  • Kata kerja material
  • Kata kerja mental
  • Konjungsi sebab akibat
  • Kalimat imperatif
  • Kalimat seru
  • Konjungsi temporal
  • Kalimat retoris

Langkah-Langkah Menyusun Teks Anekdot

Dengan mengetahui struktur dan unsur kebahasaannya, kini Anda makin paham bagaimana cara membuat teks anekdot. Berikut ini langkah-langkah menyusun teks anekdot yang perlu bisa Anda jadikan panduan:

  1. Menentukan topik
  2. Menentukan kritik yang ingin disajikan
  3. Merancang humor yang ingin dimasukkan
  4. Menentukan tokoh yang berkaitan dengan masalah yang dimunculkan, dengan kriteria bersifat faktual
  5. Merangkai peristiwa ke dalam alur dan struktur anekdot yang meliputi, abstrak, orientasi, krisis, reaksi, dan koda
  6. Mengembangkan kerangka anekdot menjadi cerita utuh dengan mempertimbangkan unsur kebahasaannya
  7. Melakukan penyuntingan

Demikianlah penjelasan struktur teks anekdot dan unsur-unsur kebahasaan yang harus ada di dalamnya. Teks anekdot bisa dibuat dan disampaikan saat ingin mengkritik atau menyindir sesuatu permasalahan secara halus. Baca juga apa itu teks non fiksi.

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI. Kami menghadirkan info terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.