KPK Bantah Tudingan Berpolitik karena Kasus Harun Masiku Ramai di Momentum Politik, Anggap Hanya Kebetulan

JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membantah ada muatan politik saat mengusut kasus Harun Masiku yang masih buron hingga saat ini. Penyidik dipastikan terus mencari penyuap eks Komisioner KPU Wahyu Setiawan.

“Sekali lagi penyidik tetap berupaya untuk mencari yang bersangkutan dengan strategi-strategi yang kembali lagi tidak bisa dirilis di publik,” kata Juru Bicara KPK Tessa Mahardika kepada wartawan di gedung Merah Putih KPK, Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Jumat, 14 Juni.

Berbagai informasi baru bakal ditelusuri tanpa terkecuali, ujar Tessa. “Ada beberapa negara juga berdasarkan informasi yang sudah kami dapatkan sudah didatangi oleh penyidik tidak dalam rangka agenda politik apa pun,” tegasnya.

“Sekali lagi apabila itu terjadi secara bersamaan atau kebetulan, itu hanya kebetulan saja,” sambung Tessa.

Diberitakan sebelumnya, Harun Masiku jadi buronan setelah ditetapkan sebagai tersangka pemberi suap terhadap eks Komisioner KPU Wahyu Setiawan untuk menjabat sebagai anggota DPR lewat pergantian antar waktu (PAW).

 

Kekinian penyidik sudah memeriksa empat saksi untuk mencari keberadaannya. Salah satunya adalah Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto pada Senin, 10 Juni.

Dalam pemeriksaan itu, penyidik KPK turut melakukan penyitaan handphone dan buku catatan yang diklaim berisi pemenangan Pilkada 2024 yang dipegang oleh Staf Hasto Kristiyanto, Kusnadi. Hal ini membuat PDIP menduga telah terjadi politisasi.

Selain itu, penyitaan tersebut berbuntut pelaporan ke Dewan Pengawas KPK hingga Komnas HAM. Penyidik komisi antirasuah dianggap telah bekerja dengan tak mengikuti aturan yang berlaku.