Omzet Pedagang Hewan Kurban di Jaktim Turun 30 Persen Imbas Pendaftaran Masuk Sekolah

JAKARTA - Penjual hewan kurban di Jakarta Timur mengeluhkan turunnya omzet penjualan kambing tahun ini. Hal tersebut dikarenakan, perayaan Hari Raya Idul Adha 2024 berbarengan dengan waktu pendaftaran anak-anak masuk sekolah.

Budi, salah satu pedagang kambing kurban musiman mengaku, penurunan omzet berjualan mencapai 30 persen pada tahun 2024 ini.

"Semenjak barengan anak masuk sekolah, omzet menurun hampir 30 persen. Saya biasanya bawa 100 ekor, ini cuma bawa 53 ekor," kata Budi kepada wartawan, Jumat, 14 Juni.

Selain berbarengan waktu pendaftaran masuk sekolah, jumlah penjual kambing kurban di Jakarta juga makin bertambah.

Menjamurnya penjual hewan kurban menjelang perayaan Iduladha membuat para pedagang harus bersaing mencari pembeli.

"Harus bersaing mencari pembeli," ucapnya.

Harga kambing yang dijual Budi pun bervariatif, tergantung ukuran tubuh kambing yang dijual. Namun Budi memastikan, dirinya membandrol kambing dengan harga mulai Rp3,5 juta sampai Rp7,5 juta.

"Harga bervariasi tergantung besar kecilnya kambing. Untuk terkecil 3,5 juta sampai 4,5 juta. Termahal 7,5 juta," katanya.

Untuk kambing seharga Rp 3,5 juta, lanjut Budi, kambing tersebut miliki bobot seberat 25 - 30 kilogram. Untuk bobot harga kambing termahal bisa 65 kilogram.