Deretan Negara yang Pernah Ganti Nama, dari Eropa hingga Asia Termasuk Indonesia
YOGYAKARTA – Beberapa negara baik dari Eropa hingga Asia masuk dalam deretan negara yang pernah ganti nama. Pergantian tersebut dilakukan bukan tanpa alasan. Namun, alasan paling umum yang mendasari negara ganti nama adalah upaya melepaskan diri dari kolonialisme, dikutip dari the Economist.
Deretan Negara yang Pernah Ganti Nama
Perlu diketahui bahwa pergantian nama negara adalah hal yang wajar dan bisa saja dilakukan. Berikut ini daftar negara yang pernah ganti namanya.
- Republik Makedonia Jadi Republik Makedonia Utara
Pada tahun 2019, Republik Makedonia mengumumkan negara tersebut mengganti namanya menjadi Republik Makedonia Utara. Hal itu dilakukan lantaran adanya perselisihan dengan Yunani di Athena terkait penggunaan nama Macedonia yang merupakan nama kerajaan Yunani kuno.
- Holland Jadi Netherlands (Belanda)
Pergantian nama ini belum lama terjadi. Bulan Januari 2020 lalu, Holland resmi bergabung dengan Netherlands. Meski telah berganti nama, pemerintah Neteherlands masih melakukan berbagai penyesuaian.
- Cape Verde Jadi Cabo Verde
Cabo Verde adalah negara yang ada di tengah Samudera Atlantik. Negara tersebut melepas nama sebelumnya yakni Cape Verde di tahun 2013. Pergantian nama itu dilakukan karena dalam sejarahnya, para pelaut Portugis menyebut cikal bakal negara tersebut sesuai nama yang sekarang.
- Swazilan Jadi Eswatini
Pergantian nama ini dilakukan oleh Raja Mswatini III pada April 2018 lalu, dari yang semual Swazilan jadi Eswatini. Pergantian nama ini dilakukan sebagai simbol pembebasan diri dari penjajahan. Selain itu nama Swazilan juga kerap disamakan dengan Switzerland.
- Congo Free State Jadi Republik Demokratik Kongo
Negara ini beberapa kali melakukan pergantian nama. Pada tahun 1885 sampai 1908 negara tersebut bernama Congo Free State (Negara Bebas Kongo), hingga berubah lagi menjadi Kongo Belgia. Pergantian tak sampai situ, negara ini mengubah nama lagi jadi Kongo-Leopoldville lalu kembali mengubah nama saat merdeka pada tahun 1960 menjadi Republik Kongo. Pergantian lagi-lagi kembali dilakukan menjadi Republik Demokratik Kongo.
- Ceko Jadi Czechia
Pemerintah Ceko pada tahun 2016 mengumumkan perubahan nama negara mereka menjadi Czechia. Perubahan nama ini dilakukan sebagai upaya rebranding negara tersebut. Bahkan nama Czechia disebut lebih pantas dilampirkan ke produk yang diproduksi negara tersebut.
- Persia Jadi Iran
Dalam sejarahnya, Iran memang disebut sebagai Persia. Penekanan atas perubahan menjadi Iran sendiri mulai dilakukan pada tahun 1935, kala itu Pemerintah Iran mengarahkan agar negara lain yang punya hubungan diplomatik dengan mereka agar tak lagi menggunakan Persia, namun Iran.
Baca juga:
- Apakah Daging Kambing untuk Sate Perlu Dicuci Atau Tidak? Begini Jawaban dan Beberapa Alasan Medisnya
- Ragam Aktivitas di Jakarta Fair 2024: Wisata Kuliner hingga Konser Musik
- Karena Terlalu Pedas, Mi Buldak Asal Korea Ditarik dari Pasaran di Denmark
- Apa itu Tukak Lambung? Kenali Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya
- Kerajaan Kamboja Jadi Kamboja
Negara ini juga beberapa kali tercatat mengubah namanya. Mereka pernah menggunakan nama Kerajaan Kamboja dan Republik Khmer. Bahkan di tahun 1975 sampai 1979, nama yang digunakan adalah Kampuchea Demokratis. Namun di bawah otoritas transisi PBB negara tersebut akhirnya menggunakan nama Negara Kamboja.
- Burma Jadi Myanmar
Dalam bahasa Inggris, Myanmar punya dua nama yakni Myanmar dan Burma. Lalu pada tahun 1989, junta militer menghapus nama Burma sehingga menggunakan nama Myanmar dengan nama resmi Republik Persatuan Myanmar.
- Ceylon Jadi Sri Lanka
Pada tahun 1815 hingga 1948, Sri Lanka dikenal dengan Ceylon yang merupakan transliterasi dari nama Cailao, negara yang berada di bawah pemerintahan Portugis. Demi mendorong kemerdekaan negara tersebut akhirnya diubahlan menjadi Sri Lanka.
- Hindia-Belanda Jadi Indonesia
Dilansir dari laman Indonesiabaik, Pemerintah Kerajaan Belanda yang menguasai wilayah Indonesia pada era kolonialisme menggunakan nama Nederlandsch-Indie atau Hinda-Belanda bagi Indonesia.
Namun karena banyak orang menganggap bahwa nama tersebut sering tertukar dengan wilayah lain akhirnya dua orang Inggris James Richardson Logan dan George Samuel Windsor Earl menggunakan nama Indonesia yang kemudian dipopulerkan oleh koran Indonesia Merdeka milik Perhimpunan Indonesia hingga berlanjut saat Sumpah Pemuda.
Selain deretan negara yang pernah ganti nama, kunjungi VOI.id untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.