Menkes Akui Vaksinasi COVID-19 Lamban Karena Persediaan Vaksin Terbatas

JAKARTA - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan lambatnya laju vaksinasi COVID-19 terjadi karrena terbatasnya ketersediaan vaksin di Tanah Air.

"Laju penyuntikan masalah bukan di tempat, tapi ketersediaan vaksinnya," ujar Budi dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR, Senayan, Jakarta, Senin 15 Maret.

Menkes mengungkapkan, saat ini Indonesia sudah mampu melakukan sekitar 300 ribu penyuntikan vaksin COVID-19 dalam satu hari.

Ke depan, Menkes menargetkan laju vaksinasi akan semakin masif dan mencapai puncaknya pada Juli-Desember 2021 dengan target 1 juta sampai 1,5 juta suntikan per hari.

“Beratnya itu pada Juli-Desember karena 75% vaksin kita baru datang bulan-bulan itu, sehingga kita perlu meningkatkan kapasitas vaksinasi,” jelas Budi.

Berdasarkan target yang disusun Kementerian Kesehatan (Kemkes), lanjutnya, pasokan vaksin pada Juli-Desember akan mencapai 250 juta dosis. Sehingga, dalam kurun waktu 6 bulan laju vaksinasi bisa mencapai 1 juta sampai 1,5 juta orang per hari.

Menurut Menkes, pada Januari-Februari 2021, suplai atau pasokan vaksin hanya sebanyak 10 juta dosis. Kondisi itu memengaruhi laju vaksinasi yang baru bisa mencapai 10.000-100.000 suntikan per hari selama dua bulan awal tersebut.

Selanjutnya, pada Maret-April 2021, Menkes menyebut jumlah vaksin yang tersedia sebanyak 15 juta per bulan atau 30 juta selama dua bulan. Target laju vaksinasi pada Maret-April pun dinaikkan menjadi 100.000-500.000 per hari.

“(kecepatan) penyuntikan, kita atur sekarang sudah sampai 300.000 sesuai dengan rencana dimana bulan April kita bisa menyentuh 500.000 per hari,” jelas Budi.

Saat ini vaksin baru tersedia 10 juta dosis pada Januari-Februari, pihaknya tidak mungkin melakukan penyuntikan sampai 1 juta vaksin per hari. 

“Tapi kita suntik 10.000-100.000 per hari supaya tidak ada hari kosong penyuntikan,” katanya.

Dia mengatakan suplai vaksin pada Mei-Juni bisa mencapai total 50 juta dosis atau 25 juta dosis per bulan. Laju vaksinasi pada Mei-Juni, kata dia, juga bisa ditingkatkan menjadi 500.000 sampai 1 juta per hari.

Untuk menyukseskan program vaksinasi ini, Menkes mengaku juga merangkul gerakan dengan semua komponen masyarakat baik swasta, komponen agama, dan lain-lain. 

"Agar bisa membantu kita melakukan penyuntikan," ujar Budi.