Rusia Hancurkan 3 Drone Ukraina di Ossetia Utara
JAKARTA - Militer udara Rusia menghancurkan tiga drone Ukraina pada di kota Mozdok, Ossetia Utara–Alania, Rusia, kata kepala regional Sergey Meniaylo.
Ini adalah serangan pesawat tak berawak pertama di wilayah tersebut, lapor kantor berita Rusia dilansir Reuters, Sabtu, 8 Juni.
Meniaylo, menulis di aplikasi pesan Telegram, serangan itu menyebabkan “kerusakan kecil dan kebakaran”, dan tidak ada yang terluka.
Drone itu ditujukan untuk menyerang lapangan terbang militer, kata Meniaylo.
Baca juga:
- 4 Warga Israel yang Disandera Hamas Dibebaskan dalam Operasi Militer di Gaza
- PKB Pastikan Khofifah Tak Akan Lawan Kotak Kosong di Pilgub Jatim
- KPK Sita 104 Kendaraan hingga Uang Miliaran Rupiah terkait Pencucian Uang Eks Bupati Kukar Rita Widyasari
- Macron Jamu Joe Biden Santap Malam, Bakal Bahas Israel hingga Ukraina
Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pihaknya tak perlu menggunakan senjata nuklir untuk memberikan kemenangan bagi Moskow di Ukraina.
Putin, yang pasukannya telah mencapai kemajuan di Ukraina timur dalam beberapa bulan terakhir, mengatakan dirinya tidak melihat kondisi penggunaan senjata tersebut dan meminta agar masyarakat berhenti membahas topik nuklir.
Namun Putin, yang memimpin negara pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di dunia, menegaskan tidak mengesampingkan perubahan pada doktrin nuklir Rusia, yang menetapkan kondisi di mana senjata tersebut dapat digunakan.
Ia juga mengatakan jika diperlukan, Rusia dapat melakukan uji coba senjata nuklir, meskipun Putin memandang hal tersebut tidak perlu dilakukan saat ini.
Tanggapan Putin muncul setelah pertanyaan dari Sergei Karaganov, seorang analis berpengaruh Rusia, yang menanyakan apakah Putin harus mengarahkan nuklir terkait Ukraina.
"Penggunaannya dimungkinkan dalam kasus luar biasa - jika terjadi ancaman terhadap kedaulatan dan integritas wilayah negara. Saya rasa kasus seperti itu tidak akan terjadi. Hal seperti itu tidak diperlukan," kata Putin di St. Forum Ekonomi Internasional Petersburg.