Polres Mukomuko Dalami Kasus Pencurian Pecah Kaca Mobil

JAKARTA - Pihak Kepolisian Resor Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyelidiki kasus pencurian modus pecah kaca mobil yang terjadi di samping Masjid Al Ikhlas Kelurahan Bandar Ratu, Kecamatan Kota Mukomuko, Jumat.

Wakil Kepala Kepolisian Resor Mukomuko Kompol Ahmad Musrin Musni mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan dari dua warga yang menjadi korban pencurian modus pecah kaca mobil.

“Kami sudah menerima laporan dari korban, tindakan selanjutnya penyelidikan kasus pencurian ini," katanya mengutip Antara.

Dua orang warga Kabupaten Mukomuko, menjadi korban aksi pencurian modus pecah kaca saat mereka sedang Shalat Jumat di Masjid Al Ikhlas Kelurahan Bandar Ratu, Kecamatan Kota Mukomuko.

Dua orang korban ini, yakni Salman (43) warga Desa Pondok Lunang dan Junaidi (40) warga Desa Air Kasai, Kecamatan Air Dikit.

Ia mengatakan, personel Satuan Reskrim Polres Mukomuko sudah turun untuk mendapatkan petunjuk lebih lengkap terkait kejadian pencurian modus pecah kaca mobil di lingkungan masjid.

Ia menjelaskan, pihaknya melakukan penyelidikan kasus pencurian modus kaca mobil ini selain identifikasi awal di tempat kejadian peristiwa serta meminta keterangan dari dua korban ini.

“Kami sudah meminta keterangan dari korban dan saksi lain. Kami berharap keterangan ini dapat menjadi petujuk bagi penyidik untuk mengungkap pelakunya," ujarnya.

Warga Desa Pondok Lunang, Kecamatan Air Dikit Salman menyebutkan kaca mobil bagian belakang yang dipecah oleh pelaku, lalu pelaku membawa uang Rp5 juta yang ada dalam tas milik Junaidi.

Sedangkan kronologis kejadiannya, katanya, berawal ketika mereka usai mencairkan dana hasil panen kebun sawit sebesar Rp30 juta di Bank Mandiri wilayah Kecamatan Penarik.

Setelah dari Bank Mandiri Kecamatan Penarik tersebut, katanya, mereka menuju ke wilayah Kecamatan Kota Mukomuko dan berhenti Sholat Jumat di Masjid Al Ikhlas Kelurahan Bandar Ratu.

"Mobil, kami parkirkan di belakang masjid, setelah itu kami pergi shalat, setelah selesai shalat, kami keluar dan melihat kaca bagian belakang mobil sudah pecah," ujarnya.

Ia mengatakan, setelah diperiksa, hanya uang Rp5 juta dalam tas kecil milik Junaidi diambil oleh pelaku, sedangkan uang Rp30 juta dalam laci mobil tidak mereka ambil, kemungkinan pelaku tidak tahu ada uang dalam laci itu.