China Gunakan AI Periksa Kecurangan dalam Tes Masuk Perguruan Tinggi
JAKARTA - Media pemerintah China melaporkan bahwa otoritas setempat menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk memeriksa kecurangan dalam tes masuk perguruan tinggi di seluruh China yang diikuti 13,42 juta siswa.
Hasil tes masuk perguruan tinggi yang dikenal secara lokal sebagai gaokao akan menentukan penerimaan siswa di universitas yang pada akhirnya menentukan masa depan para siswa China.
Otoritas provinsi Guangdong selatan --dikutip dari Anadolu--telah menerapkan AI untuk memeriksa siswa yang melakukan kecurangan dalam ujian. Para siswa di provinsi tersebut harus melewati dua pemeriksaan menggunakan detektor dan gerbang mesin keamanan.
Langkah-langkah tersebut dirancang untuk mendeteksi perangkat elektronik. Pihak berwenang memasang sistem inspeksi cerdas untuk memantau tempat ujian di provinsi tersebut, serta peralatan pelindung sinyal radio untuk mencegah kecurangan.
Pihak berwenang juga memberlakukan langkah-langkah untuk menghentikan kebisingan dari lalu lintas dan lokasi konstruksi untuk menghindari gangguan terhadap siswa.
Sedangkan di ibu kota Beijing, setidaknya ada 105 pusat ujian yang telah didirikan untuk calon siswa, sementara setidaknya tujuh provinsi melakukan perubahan pola ujian.
Kementerian Pendidikan China mengatakan jumlah siswa yang mengikuti tes pada tahun ini merupakan rekor tertinggi sejak matrikulasi dilanjutkan pada tahun 1977.
Tahun ini, terdapat tambahan 510.000 lebih siswa yang mengikuti ujian dibandingkan tahun lalu yang jumlahnya sekitar 12,91 juta siswa dan menjadi jumlah terbesar di dunia untuk siswa yang mengikuti tes masuk perguruan tinggi.
Calon mahasiswa menulis jawaban dalam tiga mata pelajaran utama, termasuk bahasa China, matematika, dan bahasa asing.
Baca juga:
- Diusung Gerindra, Khofifah-Emil Siap Kerja Keras Menangkan Lagi Pilgub Jatim
- Gerindra Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilgub Jawa Timur 2024
- Ali Fikri Soal Digeser dari Posisi Jubir KPK: Saya Patuhi Sepanjang Benar Prosesnya
- Tessa Mahardika Jadi Jubir KPK, Ali Fikri Buka Suara: Mendadak Tapi Kewenangan Pimpinan
Para siswa juga dapat memilih tes antara pelajaran fisika dan sejarah. Mereka juga diharuskan memilih mata pelajaran ideologi dan politik, geografi, kimia, dan biologi.
Terdapat pengaturan khusus untuk sekitar 11.000 siswa berkebutuhan khusus, termasuk kertas ujian Braille.