Apa Itu Someone Pleaser? Awas Hal Ini Bisa Berimbas Pada Kesehatan Mental

YOGYAKARTA - Melakukan perbuatan yang baik kepada orang dan membuat orang-orang sekitar senang sebenarnya tidak ada salahnya. Tapi, lain cerita jika kecenderungan jadi people pleaser atau someone pleaser, itu artinya mereka selalu ingin menyenangkan orang lain dengan cara yang berlebihan, dan sampai menggunakan cara yang tidak seharusnya. Lantas, apa itu someone pleaser? Simak sampai selesai, ya!

Perihal itu pasti dapat berakibat kurang baik untuk diri sendiri, sebab kalian cenderung berlagak demi kepentingan orang lain serta orang lain dapat menggunakan perihal tersebut buat mengontrol kalian. Sebab itu, ayo ketahui apa itu someone pleaser, ciri dan dampaknya.

Apa Itu Someone Pleaser?

People pleaser maksudnya seorang yang merasakan dorongan kuat buat menyenangkan orang lain, apalagi dengan mengorbankan dirinya sendiri.

Mereka bisa jadi merasa kalau kemauan serta kebutuhan mereka sendiri tidak berarti dibandingkan kemauan orang lain, ataupun mereka dapat mengubah kepribadian mereka di sekitar orang lain.

Perlu kalian tahu kalau people pleaser bukan diagnosis medis ataupun ciri kepribadian yang diukur oleh psikolog.

Ini cumalah julukan informal yang orang pakai buat menggambarkan bermacam perilaku, semacam mau mengerjakan pekerjaan orang lain untuk membuat dia bahagia, ataupun berkata-kata manis buat menyenangkan orang lain.

Perihal ini berbeda dengan sifat kebaikan ataupun kemurahan hati. Orang yang baik membantu orang lain tetapi dapat menyeimbangkannya dengan kebaikan ataupun kebutuhan diri sendiri juga.

Tetapi, people pleaser umumnya susah berkata tidak pada setiap permintaan.

Kenali Ciri-ciri People Pleaser/Someone Pleaser

Sikap untuk senantiasa menyenangkan orang lain ini bisa dalam berbagai wujud, seperti:

  • Merasa susah untuk mengatakan tidak pada permintaan orang lain.
  • Kerap melaksanakan pekerjaan ekstra, sementara itu mereka sendiri tidak memiliki waktu buat mengerjakan tugasnya sendiri.
  • Kerap kali sangat berkomitmen pada suatu rencana, tanggung jawab, ataupun proyek.
  • Menghindari melakukan pembelaan buat kepentingan mereka sendiri. Misalnya, dengan berkata kalau mereka baik-baik saja sementara itu sesungguhnya tidak
  • Menghindari berselisih paham dengan orang lain ataupun menyuarakan pendapat jujurnya.
  • Sepakat dengan pendapat semua orang.
  • Kerap meminta maaf walaupun perihal itu bukan kesalahannya.
  • Mengikuti saja hal-hal yang tidak mereka gemari buat menjauhi munculnya gesekan dengan orang lain.
  • Mengubah kepribadian demi menyenangkan orang lain.

Orang dengan sikap ini pula dapat merasa:

  • Takut buat membela diri mereka sendiri.
  • Merasa ada tekanan buat bersikap ramah, baik, ataupun riang tiap saat.
  • Tekanan pikiran sebab komitmen yang sudah mereka ambil.
  • Frustrasi sebab mereka tampaknya tidak sempat memiliki waktu buat diri mereka sendiri.
  • Bahwa keinginan ataupun kebutuhan mereka sendiri tidak penting dibanding dengan orang lain.
  • Orang-orang memanfaatkan kebaikannya.
Someone pleaser berpengaruh pada perkembangan mental (Joshua Earle-Unsplash)

Dampak People Pleaser Untuk Kesehatan Mental

Jadi people pleaser bakal merugikan diri sendiri serta berakibat kurang baik untuk kesehatan mental diri sendiri.

Berikut dampak selaku people pleaser untuk kesehatan mental:

I. Kebencian

People pleaser dapat membenci diri mereka sendiri sebab kesulitan buat menolak permintaan orang lain.

Perihal ini menyebabkan mereka jadi marah ataupun frustrasi. Perasaan ini dapat bermanifestasi selaku sikap agresi pasif, yaitu pada saat seseorang mengatakan kemarahannya secara tidak langsung, misalnya lewat candaan ataupun sarkasme.

II. Masalah Hubungan

Pada saat seseorang tidak senang, perihal itu bisa mempengaruhi hubungannya. Misalnya, people pleaser bisa jadi merasa pasangannya menggunakan kesediaannya buat membantu, sehingga memunculkan konflik.

III. Kehilangan Identitas

Orang yang sangat memikirkan buat menyenangkan orang lain mungkin jadi kurang sadar akan apa yang mereka mau ataupun rasakan.

Perihal ini dapat menyebabkan mereka kurang memahami kebutuhan ataupun siapa diri mereka.

IV. Stres

Ini merupakan akibat paling umum yang kerap people pleaser rasakan akibat berusaha terlalu keras buat menyenangkan orang lain. Tekanan pikiran terjadi pada saat mereka merasa kewalahan ataupun tidak sanggup buat menanggulangi sesuatu.

Misalnya, agenda yang padat, beban kerja tinggi, ataupun daftar tugas yang panjang sebab menyenangkan orang lain dapat membuat people pleaser lama kelamaan jadi stress.

Tidak dapat bersikap apa adanya, ataupun mengabaikan kemauan ataupun kebutuhan mereka yang sebenarnya, juga dapat menimbulkan pelaku alami tekanan pikiran ataupun cemas.

V. Kelelahan

Berlagak terlalu "lebay”, ataupun sangat riang di hadapan orang lain, lama kelamaan dapat meletihkan secara mental serta fisik.

VI. Mengabaikan Diri Sendiri

Terakhir, terlalu padat jadwal menyenangkan orang lain pula menimbulkan people pleaser tidak mempunyai waktu serta tenaga yang cukup buat memerhatikan diri mereka sendiri.

Dampaknya, mereka jadi tidak pernah menjaga kebersihan pribadi serta penampilan diri sendiri ataupun fokus dengan kesehatan mental serta fisik, dan karir mereka sendiri.

Selain itu kalian juga perlu “Kenali Pengertian Guilty Pleasure”.

Jadi setelah mengetahui apa itu someone pleaser, simak berita menarik lainnya di VOI.ID, saatnya merevolusi pemberitaan!