Berpotensi Mati Mendadak, Mercedes Recall Hampir 15.000 Unit Model EQE dan EQS di AS

JAKARTA - Kabar kurang menyenangkan datang dari Mercedes-Benz. Pasalnya, kendaraan listrik terdiri dari EQE dan EQS mengalami masalah di Amerika Serikat (AS) sehingga memicu terjadinya recall pada kedua model ini.

Dilansir dari Carscoops, Rabu, 5 Juni, masalah keamanan pada sistem perangkat lunak sistem manajemen baterai dapat memicu matinya sistem tegangan tinggi.

Recall tersebut mencakup total kendaraan 14.912 unit di negeri paman Sam terdiri dari model EQE dan EQS baik versi sedan maupun SUV. Pabrikan menyebut bahwa cacat perangkat lunak ini mempengaruhi 100 persen performa kendaraan.

Awal mula masalah ini muncul pada Oktober 2023 ketika Mercedes-Benz menyelidiki laporan dari dealer di Denmark mengenai pesan peringatan baterai bertegangan tinggi yang ditampilkan di panel instrumen kendaraan baru sebelum pengiriman.

Kemudian, masalah tersebut muncul untuk unit di AS pada November 2023 menunjukkan berkurangnya daya penggerak disertai dengan pesan peringatan.

Mercedes-Benz EQS

Pabrikan telah melakukan investigasi awal yang berfokus pada potensi kesalahan dalam sistem manajemen baterai bertegangan tinggi, namun analisis lebih lanjut menemukan bahwa permintaan diagnostik yang berlebihan dari unit kontrol lain di mobil dapat membebani memori sistem manajemen baterai.

Karena beban yang berlebihan inilah memicu pengaturan ulang sistem. Investigasi lebih lanjut dilakukan antara Desember 2023 dan April 2024 bertujuan untuk mengidentifikasi penyebab permintaan diagnostic yang berlebihan ini.

Meskipun tidak ada cacat perangkat lunak awal yang ditemukan di unit kontrol, pengujian memastikan bahwa data diagnostik yang berlebihan dapat menyebabkan berkurangnya output daya atau berpotensi hilangnya daya penggerak sepenuhnya atau kendaraan mati secara tiba-tiba.

Singkat cerita, pada Mei lalu Mercedes-Benz menemukan terjadinya potensi risiko keselamatan dan memulai masa penarikan kembali setelah meninjau catatan produksi.

Mercedes-Benz akan mulai memberitahu pemilik kendaraan yang terdampak sebelum 23 Juli 2024 dan menghimbau mereka membawa mobilnya ke jaringan dealer. Untuk menangani masalah ini, pihak dealer akan melakukan peningkatan pada sistem perangkat lunak manajemen baterainya secara gratis.