Bagikan:

JAKARTA - National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) membuka penyelidikan terhadap hampir 75.000 kendaraan Nissan Rogue Select model tahun 2015 akibat permasalahan pada bagian airbag.

Regulator keselamatan jalan raya di Amerika Serikat (AS) ini mengatakan bahwa airbag secara tidak sengaja aktif ketika pengguna kendaraan ini menutup atau membanting pintu, mengakibatkan hilangnya fungsi dari perangkat tersebut.

“Kami bekerja sama dengan NHTSA dalam menanggapi evaluasi awal ini. Perusahaan menghargai hubungannya dengan NHTSA dan akan terus terlibat dalam dialog yang transparan dan kolaboratif mengenai semua masalah keamanan produk,” tulis Nissan dikutip dari Reuters, Rabu, 5 Juni.

Kabar tersebut muncul setelah pabrikan dari Jepang ini mengumumkan penarikan kembali pada kendaraan lamanya terkait airbag dari pemasok Takata. NHTSA menyebut sebanyak 83.920 unit kendaraan Nissan keluaran tahun 2002-2006 terdampak masalah ini di Amerika Serikat (AS). Masalah tersebut dapat meningkatkan risiko kematian ketika terjadi kecelakaan.

Pabrikan dari Jepang ini mengeluarkan peringatan mendesak “Do Not Drive” dengan model yang terdampak termasuk Sentra keluaran 2002 hingga 2006, Pathfinder 2002 sampai 2004, dan Infiniti QX4 produksi 2002 sampai 2003.

Pemilik diimbau segera memeriksa apakah kendaraannya masuk dalam penarikan. Ini dapat dilakukan secara sederhana dengan memeriksa Recall Lookup Tool NHTSA untuk mencari recall terbuka dengan memeriksa pelat nomor dan nomor identifikasi kendaraan.

Selain itu, pemilik kendaraan yang terdampak dapat menghubungi jaringan dealer setempat demi mengatasi masalah tersebut. Meskipun tidak semua jaringan melayani ini, sejumlah dealer menerima masalah ini dengan melakukan penarikan dan perbaikan secara gratis.

Inflator kantung udara dari Takata yang dapat meledak menjadi pemicu recall tersebut. Bahkan, kecelakaan sekecil apapun dapat mengakibatkan meledaknya kantung udara Takata yang mengakibatkan cedera bahkan kematian.

NHTSA juga mencatat bahwa seiring bertambahnya usia kendaraan dan kantung udaranya, pemiliknya akan menghadapi risiko yang lebih tinggi.