Mendagri Dorong Pemda di Papua Penuhi Kebutuhan Anggaran Pilkada 2024
JAKARTA - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mendorong pemerintah daerah (pemda) di Papua segera penuhi kebutuhan anggaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024.
Menurut dia, ketersediaan anggaran merupakan salah satu tugas pemerintah dalam mendukung pelaksanaan Pilkada 2024.
"Dari tahun 2022, kami sudah menerbitkan surat edaran, semua daerah agar mempersiapkan koordinasi dengan KPUD, bawaslu daerah, Polri, TNI, jajaran untuk menyiapkan pembiayaan," kata Tito dilansir ANTARA, Rabu, 29 Mei.
Mendagri menjelaskan pembiayaan pilkada bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) yang realisasinya terbagi dalam dua tahap. Tahap pertama sebesar 40 persen bersumber dari APBD 2023 dan tahap kedua 60 persen dari APBD 2024.
Adapun besarannya sesuai dengan naskah perjanjian hibah daerah (NPHD) yang disepakati pemda dengan penyelenggara maupun pihak keamanan. Adanya tahapan realisasi pembayaran ini diterapkan agar keuangan daerah tidak terlalu terbebani.
"Oleh karena itulah dari tahun 2023, kami melakukan zoom meeting berkali-kali. Saya dengan tim mengecek semua daerah, mengejar-ngejar. Cepat bayar,” jelasnya.
Selain itu, Tito mengapresiasi karena 32 pemda di Papua telah menyepakati NPHD dengan KPU daerah maupun bawaslu daerah.
Namun, untuk kesepakatan dengan pihak keamanan, masih ada 14 pemda yang belum menandatangani NPHD dengan TNI dan 12 pemda dengan Polri. Adapula pemda yang belum sepenuhnya merealisasikan anggaran yang telah disepakati dalam NPHD.
Baca juga:
- Tapera Disorot Cuma Jadi Beban Pengusaha-Pekerja, JK Justru Dukung Kebijakan Jokowi
- Biduan Nayunda Minta Dibayari Cicilan Apartemen, SYL Langsung Kirim Duit
- Biduan Nayunda Beberkan Awal Komunikasi dengan SYL, Berbalas Stiker di WhatsApp
- Helena Lim dan Suami Sandra Dewi Jadi Tersangka Pencucian Uang Korupsi Timah
Dukungan anggaran kepada pihak keamanan dibutuhkan mengingat upaya menjaga keamanan perlu dilakukan jauh sebelum hari pemungutan suara.
"Bukan pada saat hari-H, mulai penggalangan dari awal untuk cipta kondisi perlu biaya semua, ini artinya mulai dari sekarang realisasi anggarannya," ujar Tito.
Tito meminta kepada gubernur selaku wakil pemerintah pusat di daerah dapat menggelar rapat untuk mengejar kabupaten/kota yang belum merealisasikan anggaran pilkada.
"Kalau tidak, nanti mereka bilang mereka tidak bisa melakukan pilkada karena tidak ada uangnya, alasannya begitu saja ke tingkat pusat ngeluh-nya kepada saya, sudah kami bereskan semua begitu," pungkasnya.