2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak Anggota JI, PM Anwar: Tindakan Tegas untuk Hentikan Kegilaan Ini
JAKARTA - Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim menegaskan ancaman dari kriminalitas bersenjata yang merongrong kedamaian di negaranya bakal ditindak tegas.
Hal itu disampaikan Anwar merespon tewasnya dua polisi buntut penyerangan pria terafiliasi Jemaah Islamiyah (JI) ke kantor kepolisian di Ulu Tiram, Johor Baru, Malaysia.
"Kami tidak berkompromi dalam masalah perdamaian; pemerintah akan bersikap tegas. Kehidupan masyarakat adalah prioritas kami, dan kemajuan tidak berarti apa-apa jika perdamaian tidak dipertahankan. Tindakan tegas akan diambil untuk menghentikan kegilaan (kekerasan) ini, dan saya mendukung penuh langkah yang diambil pihak kepolisian," kata Anwar, dikutip dari Bernama, Jumat 17 Mei.
Dia pun berharap masyarakat tidak memberi ruang gerak kepada mereka yang mengancam kehidupan damai di Malaysia dengan bekerja sama bersama kepolisian sehingga dapat ditindak.
"Saya meminta masyarakat untuk bekerja sama, selalu waspada, dan tidak memberikan kesempatan apa pun kepada kelompok jahat ini," sambungnya.
Baca juga:
- Kantor Polisi di Malaysia Diserang Pria Terafiliasi Jemaah Islamiyah, 2 Petugas Tewas Ditembak di Pipi dan Bahu
- Ketua Komisi I DPR: Draft RUU Penyiaran Belum Ada
- Akui Cabuli Sepupu di Proses Rekrutmen Jadi Polisi, Pria di Florida Terancam Penjara Seumur Hidup
- JK Nilai Dakwaan Kerugian Negara Eks Dirut Pertamina Murni Masalah Bisnis
Dua polisi tewas ditembak oleh pria bertopeng yang menyerang pos kepolisian di Ulu Tiram Malaysia pada Jumat 17 Mei dini hari.
Pria terafiliasi JI usia 34 tahun tersebut sempat menggunakan parang membacok petugas kemudian mencuri senjata menembakannya kepada dua petugas lain.
Satu polisi korban tertembak di bagian pipi hingga peluru menembus kepalanya. Sementara satu lagi tertembak di bahu dan pinggang. Keduanya tewas.
Tersangka kemudian tewas ditembak di kantor polisi dalam baku tempak dengan aparat.