Komandan Tertinggi NATO di Eropa Mengatakan Jumlah Pasukan Rusia Tidak Cukup untuk Melakukan Terobosan di Kharkiv
JAKARTA - Komandan Tertinggi pasukan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di Eropa mengatakan pada Hari Kamis, dirinya tidak yakin Rusia telah mengerahkan pasukan yang cukup untuk membuat terobosan strategis di sekitar Kharkiv, Ukraina.
Jenderal Christopher Cavoli mengatakan, dia yakin pasukan Ukraina akan mempertahankan garis mereka di wilayah tersebut.
"Rusia tidak memiliki jumlah yang diperlukan untuk melakukan terobosan strategis," kata Jenderal Cavoli dalam konferensi pers di markas NATO di Brussels setelah pertemuan para pemimpin militer dari seluruh aliansi itu, melansir Reuters 17 Mei.
"Lebih penting lagi, mereka tidak memiliki keterampilan dan kemampuan untuk melakukan hal tersebut, untuk beroperasi pada skala yang diperlukan untuk mengeksploitasi setiap terobosan demi keuntungan strategis," tambahnya.
Rusia pekan lalu membuka front baru dalam perang di Ukraina, ketika kelompok-kelompok kecil unit yang sangat mobile bergerak cepat melewati perbatasan ke wilayah Kharkiv, memaksa Ukraina untuk segera mengirimkan pasukan dari wilayah lain.
"Mereka mempunyai kemampuan untuk membuat kemajuan lokal dan mereka telah melakukan sebagian dari hal tersebut. Mereka juga mengalami beberapa kerugian lokal," tandasnya.
Kendati demikian, dia tidak memberikan angka berapa pun jumlah pasukan yang dikerahkan Rusia di wilayah tersebut.
Sementara itu, Ketua Komite Militer NATO Laksamana Rob Bauer mengatakan pada konferensi pers, dia mengharapkan "perbaikan serius" dalam waktu dekat dalam jumlah amunisi yang akan diterima pasukan Ukraina.
Pasukan Rusia terkadang mengalahkan pasukan Ukraina dengan perbandingan 10 banding satu, menurut para pejabat.
Baca juga:
- Presiden Mesir Sisi Sebut Israel Menghindari Upaya untuk Mencapai Gencatan Senjata di Gaza
- Israel Sebut Klaim Afrika Selatan Soal Genosida di Gaza Bias dan Palsu
- Minta ICJ Hentikan Aksi Israel di Gaza, Afrika Selatan: Sejak Awal Niatnya Menghapus Palestina
- Beijing Gelar Pertemuan Rekonsiliasi Palestina Bulan Depan: Dihadiri Hamas dan Fatah
Diketahui, kekurangan amunisi di Ukraina sebagian disebabkan oleh penundaan selama berbulan-bulan dalam mendapatkan paket bantuan militer besar untuk Ukraina melalui Kongres AS.
Jenderal Cavoli mengatakan, sekutu Ukraina kini mengirimkan "sejumlah besar" amunisi dan sistem pertahanan udara jarak pendek, serta "sejumlah besar" kendaraan lapis baja yang akan membantu melawan kemajuan Kharkiv.
"Saya menjalin kontak sangat dekat dengan rekan-rekan kami di Ukraina. Dan saya yakin mereka akan mempertahankan garis tersebut," yakin perwira tinggi yang pernah dikirim ke Bosnoa dan Afghanistan ini.