Perbedaan Oligomenorea dan Polimenorea, 2 Gangguan Menstruasi yang Berkaitan dengan Waktu

YOGYAKARTA – Aware dengan masalah yang berkaitan dengan siklus menstruasi jadi keharusan, terlebih siklus bulanan tersebut bisa mengalami ketidakteraturan. Gangguan yang berkaitan siklus menstruasi adalah oligomenorea dan polimenorea. Lalu apa perbedaan oligomenorea dan polimenorea?

Perbedaan Oligomenorea dan Polimenorea

Dilansir dari AI Care, siklus menstruasi normalnya berlansung tiap 21-35 hari, rata-rata 28 hari, dan berlangsung selama 4 sampai 7 hari. Umumnya, jeda total hari antar menstruasi selalu sama, pun jika mengalami perubahan hanya bergeser 1 sampai 2 hari saja.

Jika siklus menstruasi mengalami pergeseran hari secara signifikan ada kemungkinan terjadi oligomenorea atau polimenorea. Lalu apa perbedaan keduanya?

  1. Waktu

Oligomenorea adalah kondisi dimana seorang wanita punya siklus menstruasi tidak teratur dan jarang. Penderita oligomenorea aakan mengalami siklus mens selama lebih dari 35 hari atau kurang lebih 4-9 periode haid di satu tahun.

Sedangkan polimenorea adalah gangguan siklus menstruasi yang berlangsung kurang dari 21 hari. Artinya siklus mens lebih cepat, bahkan dalam satu bulan seseorang bisa mengalami mens lebih dari satu kali.

  1. Penyebab

Umumnya oligomenorea dan polimenorea bisa terjadi karena gangguan hormon atau stres. Namun Keduanya bisa terjadi karena beberapa kondisi. Berikut ini penyebab oligomenorea.

  • Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS)
  • Tumor Prolaktinoma
  • Insufisiensi Ovarium Primer
  • Gangguan Makan
  • Penyakit Radang Panggul
  • Aktivitas Fisik yang Ekstrem

Berikut ini beberapa penyebab polimenorea yang kerap terjadi.

  • Efek samping obat
  • Penurunan berat badan drastis
  • Transisi menuju menopause
  • Infeksi menular seksual (IMS)
  • Penyakit organ reproduksi
  1. Penanganan

Tiap gangguan siklus haid punya metodenya masing-masing bergantung pada penyebabnya. Berikut ini cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi oligomenorea.

  • Terapi Hormon

Terapi ini dilakukan dengan suntikan hormon tertentu sehingga siklus haid bisa lebih stabil, khususnya pada PCOS.

  • Perubahan gaya hidup

Cara ini umum dilakukan karena gangguan siklus haid bisa terjadi karena makanan, aktivitas fisik yang terlalu ekstrem.

  • Pengobatan Tumor

Dilakukan agar tumor tidak makin besar atau makin menyebar, sehingga gejala oligomenorea yang diakibatkan karena tumor bisa berkurang.

Sedangkan penanganan polimenorea bisa dilakukan dengan beberapa cara berikut ini.

  • Pemberian Antibiotik

Diberikan untuk mengobati infeksi yang diakibatkan oleh penyakit seksual menular

  • Terapi Obat Hormon

Diberikan bagi penderita yang mengalami gangguan tiroid atau PCOS

  • Mengubah Gaya Hidup

Cara ini juga perlu diterapkan pada gangguan polimenorea. Disarankan untuk olahraga, makan sehat, dan mengatasi stres. Kenali ciri-ciri telat haid karena stress beserta solusinya.

  • Menggunakan Kontrasepsi yang Tepat

Dokter akan memberikan saran alternatif kontrasepsi yang cocok untuk penderita sehingga efek samping bisa ditekan.

Disarankan pula agar para perempuan memahami apa saja masalah menstruasi pada remaja.

Itulah informasi terkait perbedaan oligomenorea dan polimenorea. Kunjungu VOI.id untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.