Ernando Ari Tak Khawatir Kehadiran Maarten Paes, Justru Antusias Tukar Ilmu
JAKARTA - Penjaga gawang Timnas Indonesia, Ernando Ari Sutaryadi, punya pandangan sendiri soal hadirnya Marteen Paes sebagai amunisi baru di bawah mistar gawang Skuad Garuda. Alih-alih merasa tersaingi, Ernando justru antusias dan senang.
Maarten Paes telah resmi menjadi warga negara Indonesia (WNI) setelah menjalani proses panjang naturalisasi. Pemain FC Dallas itu hanya butuh satu langkah lagi untuk bisa membela Timnas Indonesia.
Kehadiran Maarten Paes akan membuat peta persaingan penjaga gawang Timnas Indonesia semakin ketat. Namun, Ernando sama sekali tidak masalah untuk bersaing dengan Maarten Paes.
Menurut Ernando, kehadiran Marteen justru akan menjadi peluang positif untuk mendapat ilmu tambahan. Apalagi Marteen merupakan pemain keturunan Belanda yang lama berkiprah di Eropa.
Baca juga:
"Itu (persaingan) biasa saja, justru nanti sama-sama belajar," ujar Ernando Ari soal kehadiran Marteen Paes saat ditemui di Senayan, Jakarta Pusat dikutip pada Senin, 13 Mei 2024.
Meski belum bertatap muka secara langsung, Ernando sudah mengakui betapa supelnya sosok Maarten Paes. Sang penjaga gawang memberikan dukungan saat Ernando terpilih sebagai pemain terbaik saat Timnas Indonesia U-23 kontra Korea Selatan U-23 di perempat final Piala Asia U-23 2024.
"Maarten Paes sangat-sangat suportif menurut saya. Kemarin waktu saya ada (dapat) Player of the Match, dia mengomentari di kolom komentar saya," tutur Ernando.
"Jadi saling support-lah satu sama lain walaupun kita belum saling ketemu, ya. Jadi, saya sangat senang dan menyambut kalau dia datang," ungkap Ernando Ari.
Meski Marteen Paes terus merampungkan naturalisasinya, belum bisa dipastikan apakah sang penjaga gawang bisa memperkuat Timnas Indonesia pada Juni 2024.
Sebagaimana diketahui, Skuad Garuda akan kembali berjuang di putaran kedua Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Pada agenda itu, tim asuhan Shin Tae-yong akan melawan Irak (6 Juni 2024) dan Filipina (11 Juni 2024) di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta.