Ternyata, Umur Bukan Satu-satunya Acuan Masa Menopause

JAKARTA – Menopause adalah masa dimana hormon estrogen dan progesteron pada wanita menurun hingga berhenti diproduksi. Efeknya, ovarium akan perlahan tidak memproduksi sel telur atau tidak dapat hamil.

Berdasarkan laporan dari Geneva Foundation for Medical Education and Research yang diperbarui tahun lalu, rata-rata wanita Indonesia mengalami menopause pada umur 46 hingga 54 tahun.

Umur rata-rata tersebut menurut WHO dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain kondisi geografis, ras, usia menstruasi pertama, status pernikahan, keseimbangan, kontrasepsi oral, kebiasaan merokok, suhu dan ketinggian kawasan, serta faktor sosial ekonomi.  

Nah, yang ternyata memengaruhi masa menopause tidak hanya usia. Dilansir dari Endocrine Web, Selasa, 9 Maret, memaparkan ada faktor lain berpengaruh pada menopause.

Fakta yang pasti terjadi menurut endokrinologi, setiap wanita mengalami menopause. Tetapi tidak setiap wanita mencapai menopause dengan cara yang sama. Menopause memang ada yang terjadi secara alami, tetapi ada juga disebabkan faktor lain.

Menjelang usia 30-an akhir, ovarium akan lebih sedikit melepaskan estrogen dan progesteron. Pada usia ini kemungkinan hamil akan turun sebab ovarium memproduksi lebih sedikit sel telur. Perlahan-lahan, sel telur akan berhenti dihasilkan. Ini dapat dikenali dengan berhenti mengalami menstruasi.

Faktor yang memengaruhi menopause bisa disebabkan oleh prosedur atau perawatan medis. Pertama adalah proses induksi yang dapat memengaruhi sehingga menopause bisa saja dialami pada usia berapapun.

 

Faktor kedua selain usia adalah prosedur bedah dan perawatan kanker. Untuk prosedur bedah yang harus mengangkat kedua ovarium, otomatis menyebabkan menopause. Sedangkan histerekomi atau pengangkatan salah satu rahim saja tidak akan langsung menyebabkan menopause.

Yang berbeda, wanita yang menjalani proses prosedural bedah rahim tidak akan mengalami perimenopause. Gejala akan tetap dialami, seperti hot flashes dan perubahan suasana hati.

Faktor ketiga, perawatan kanker berupa kemoterapi dan terapi radiasi panggul dapat secara signifikan memengaruhi fungsi ovarium yang sehat.

Faktor keempat, terjadinya menopause dini bisa dialami pada umur 40 tahun. Berdasarkan laporan, ada sekitar 1 persen wanita mengalami hal tersebut. Penyebabnya, ovarium tidak dapat memproduksi hormon dalam jumlah yang cukup.

Dalam kasus insufisiensi ovarium primer (POI), dokter tidak dapat menentukan penyebab pastinya. Menuru ahli, bisa disebabkan oleh penyakit autoimun, infeksi, dan faktor genetik.

Terlepas dari faktor-faktor di atas, Anda perlu memastikan kesehatan sistem reproduksi. Perkaya pengetahuan mengenali cara merawat dan menjaganya tetap sehat. Jika memungkinkan, periksalah secara rutin supaya tidak terjadi hal-hal yang tak terduga.