Punya Kelainan Sejak Dilahirkan dan Kini Jadi Pria, Aprilia Manganang Sudah Bergabung dengan TNI

JAKARTA - Mantan pemain Timnas Voli putri Indonesia, Aprilia Manganang, kini bergabung dengan TNI berbangkat sersan dua. Aprilia Manganang kini dipastikan sebagai laki-laki.

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Andika Perkasa yang memastikan Aprilia Manganang adalah laki-laki sejak lahir. Hal ini usai dilakukan serangkaian pemeriksaan medis.

"Ada sistem reproduksi laki-laki ini pada hipospadias ini cukup sering terjadi. Jadi, bahkan mendekati peringkat dua dari jumlah yang sering terjadi untuk kelahiran bayi laki-laki," kata Jendral Andika Perkasa kepada wartawan, Selasa, 9 Maret.

Menurut Andika, dari hasil pemeriksaan medis itu tidak menunjukkan seorang perempuan. Kemudian, organ internal Aprila Manganang juda tidak mengarah pada perempuan.

"Pemeriksaan hormonal pun begitu, hormon testoteron juga diukur sehingga secara faktual dan ilmiah kita meyakini Sersan Manganang lebih memiliki hormonal kategori laki-laki," kata Andika.

Demikian juga dengan hasil pemeriksaa radiologi. "Pemeriksaan radiologi juga menyatakan hal yang sama,” kata Andika.

Pemeriksaan medis ini mulanya dilakukan di RS Wolter Mongisidi, Manado, Sulawesi Utara pada 3 Februari. Tapi keterbatasan rumah sakit membuat TNI AD memutuskan membawa Aprilia Manganang ke Jakarta. 

“Saya berkonsultasi menawarkan apa yang bisa kami bantu untuk dia.  Sersan Manganang rupanya menyambut dengan sangat excited, rupanya inilah yang ditunggu-tunggu sehingga saya hadrikan tim RSPAD lengkap, kita periksa secara lengkap di RSPAD dengan menggunakan fakes yang kami punya,” papar KSAD. 

Adapun Aprilia Manganang lahir di Sulawesi Utara, 27 April 1992. Manganang mulai bermain voli saat masih di bangku SMP dan sempat main basket saat SMA.

Namun dia lebih tertarik bermain voli. Kariernya dimulai saat bergabung dengan tim Alco Bandung pada 2011 silam. Manganang kemudian pindah ke BNI46 dan Manokwari Valeria.

Selanjutnya, Aprilia bergabung dengan Jakarta Elektrik PLN dan sukses membawa gelar juara Pertamina Proliga dua musim berturut, yakni pada 2015 dan 2016.

Status kelamin Aprilia sempat dipertanyakan saat mengikuti Liga Bola Voli Indonesia pada 2011 dan 2013 karena postur tubuhnya yang gagah dan tenaganya yang kuat.

Sedangkan di panggung internasional, pelatih timnas voli Filipina sempat protes terhadap jenis kelamin Aprilia di SEA Games 2015.