Backpain Salah Satu Efek Stres, Begini Penjelasan Ahli dan Caranya Mengatasi

YOGYAKARTA – Stres memengaruhi tubuh secara fisik. Selain otot-otot menegang, stres salah satu efeknya mengakibatkan sakit punggung atau backpain. Menurut dokter Kavita Trivedi, DO., profesor di Departemen Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi, UT Soutwestern Medical Center, Dallas, respons lawan-atau-lari yang dipicu hormon epinefrin, norepinefrin, dan kortisol yang dikeluarkan tubuh dapat meningkatkan regulasi reseptor rasa sakit.

Ketika mengalami stres ekstrem, misalnya jatuh dari sepeda. Tubuh menghambat respons rasa sakit untuk meningkatkan kemampuan keluar dari situasi hidup atau mati. Anda mungkin tidak merasakan sakitnya segera, tetapi setelah beberapa waktu, akan terasa nyeri atau ngilu pada bagian tubuh yang terbentur saat jatuh. Sedikit berbeda dengan ketika Anda menerima email pada pagi hari dan diminta menyelesaikan serta fokus pada proyek kerja yang Anda kerjakan. Ini tidak berkaitan dengan masalah hidup atau mati, tetapi tubuh sama-sama masih memicu respons stres yang berbahaya.

“Saat stres, kecenderungan alami tubuh adalah mencoba melindungi dirinya sendiri, dan kita melakukannya dengan mengencangkan dan menegang,” jelas Dr. Trivedi dilansir Well&Good, Senin, 13 Mei.

Ilustrasi backpain salah satu efek stres (Freepik/nensuria)

Disitulah nyeri punggung muncul, ketika otot menegang dan mengencang. Ketegangan otot akibat stres memengaruhi tubuh bagian atas, yaitu leher dan bahu. Sekelompok otot yang melapisi tulang belakang dari atas hingga bawah juga menegang.

“Jika bagian atas punggung Anda kencang, pada akhirnya bagian tersebut dapat turun ke rantai untuk mengencangkan punggung bawah Anda juga,” jelas Trivedi.

Stres merupakan salah satu faktor psikologis penyebab nyeri punggung. Orang yang melaporkan stres berat hampir tiga kali lebih mungkin mengalami nyeri pinggang dibandingkan mereka yang tidak mengalami stres, menurut studi pada Juli 2021 di Scientific Reports. Para peneliti juga menunjukkan bahwa kortisol bersifat inflamasi, yang seiring waktu dapat menyebabkan penuaan sel dan kerusakan jaringan yang mendorong timbulnya nyeri kronis.

Ilustrasi caranya mengatasi backpain efek stres (Freepik/stockking)

Penelitian lain dipublikasikan dalam Frontiers in Public Health pada Agustus 2020, menunjukkan petugas kesehatan yang mengalami nyeri punggung bawah mengalami stres kerja yang tinggi. Ini menggambarkan bahwa ada hubungan nyata antara pikiran dan tubuh dalam konteks penderita backpain.

Karena itu, penting sekali mengenali betul perubahan yang terjadi pada pikiran atau tubuh fisik Anda. Jika nyeri punggung dan pinggang dirasakan selama Anda mengalami stres, mungkin penyebabnya karena otot menegang dan mengencang saat stres. Meskipun penting pula mengenali gejala penyakit lain yang juga ditandai dengan nyeri punggung.

Selain itu, kenali apa yang memicu Anda stres. Apakah pekerjaan yang membuat Anda frustasi, perpisahan, target tertentu, dan lainnya. Menurut Trivedi, stres seringkali di alam bawah sadar. Jadi Anda harus betul-betul menyadari situasi atau kondisi emosional apa saja yang berkontribusi menyebabkan stres. Lantas bagaimana cara mengatasi nyeri punggung atau backpain karena stres?

Paling penting mengidentifikasi akar penyebabnya. Sementara itu, untuk mengurangi rasa nyeri, saran Trivedi, gunakan bantal kompres hangat yang ditempelkan pada area yang nyeri. Tujuannya untuk mengendurkan atau merilekskan otot. Anda juga bisa mengoleskan krim pereda nyeri. Bisa juga mengonsumsi obat pereda nyeri, seperti ibuprofen. Namun pesan Trivedi, obat-obatan yang dijual bebas memiliki risiko terutama jika meminumnya dalam jumlah banyak, dalam jangka waktu lama, atau mengonsumsi obat lain yang berinteraksi dengannya.

Ditambah lagi, cara mengatasi stres yang menyebabkan backpain, bisa dengan menjalani manajemen stres. Seperti latihan pernapasan dalam, peregangan, yoga, lebih banyak menghabiskan waktu bersama orang-orang terkasih, atau melakukan hal yang menyenangkan.

Berdasarkan penelitian yang melibatkan lebih dari 13.000 peserta, merekomendasikan perawatan psikologis dengan terapi perilaku atau kognitif-perilaku serta olahraga terstruktur dapat membantu mengatasi intensitas nyeri dan gejala fisik lainnya. Olahraga yang membantu mencegah backpain karena stres kambuh, yaitu dengan menguatkan otot perut dan punggung serta menstabilkan tulang belakang. Selain itu, dalam jeda antara 60-90 menit, ambillah waktu istirahat untuk bergerak atau tidak duduk. Misalnya menggeser posisi tubuh, atau jalan sekitar meja kerja.