Kaspersky: Peran Penting Pengajar di Asia Pasifik dalam Menyebarkan Ilmu Keamanan Siber
JAKARTA - Penelitian terbaru Kaspersky bersama Associate Professor Jiow Hee Jhee dari Singapore Institute of Technology, menyoroti peran penting pendidik/pengajar di Asia Pasifik (APAC) dalam meningkatkan edukasi siber di sekolah.
Dilakukan terhadap 157 pengajar di India, Singapura, dan Filipina, penelitian ini mengungkapkan bahwa pengajar yang mempraktikkan kebersihan siber dengan baik menunjukkan kepercayaan diri lebih besar dalam memberikan instruksi kepada siswa tentang cara mengidentifikasi sumber dan email yang mencurigakan.
Di antara pengajar yang disurvei, hampir 70 persen lebih memilih menggunakan data seluler mereka sebagai tindakan pencegahan dibandingkan jaringan publik.
Sedangkan untuk link dan lampiran yang tidak dikenal, 70 persen responden merasa curiga dan tetap waspada terhadap link yang mereka terima dari pengguna atau situs yang tidak dikenal.
Namun, ketika membuat kata sandi yang aman dan kuat, 85 persen responden mengakui bahwa ada kemungkinan seseorang dapat menebak dan memecahkan kata sandi mereka. 90 persen diantaranya bahkan meyakini adanya kemungkinan perangkat digital mereka akan diserang di masa depan.
Baca juga:
Meskipun pencurian data akibat kebocoran kata sandi merupakan ancaman serius terhadap keamanan online, hampir 90 persen responden menganggap bahwa dampak kebocoran kata sandi, termasuk data pribadi, tidak akan berpengaruh terlalu parah.
“Mengingat bahaya ancaman siber masih menjadi hal mendesak, sangatlah penting bagi para pengajar untuk memiliki pengetahuan memadai tentang praktik kebersihan siber dan memahami manfaat dari kewaspadaan di dunia maya,” kata Trishia Octaviano, Manajer Urusan Akademik untuk Asia Pasifik di Kaspersky.