Ragam Obat Tablet yang tidak Boleh Digerus, Efeknya Bisa Mengiritasi Lambung
YOGYAKARTA – Menggerus obat merupakan proses mengubah bentuk sediaan obat dari tablet menjadi puyer atau serbuk. Praktik ini dilakukan untuk mempermudah pemberian obat lewat jalur per oral, khususnya pada anak-anak agar dapat meminum obat sesuai dosis. Meski begitu, menggerus tidak boleh dilakukan oleh orang awam. Sebab, ada beberapa obat tablet yang tidak boleh digerus atau dihancurkan hingga menjadi serbuk. apa saja? Cek daftarnya berikut ini.
Obat Tablet yang tidak Boleh Digerus
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ini adalah beberapa obat tablet yang tidak boleh digerus atau diubah bentuk sediaannya menjadi puyer.
1. Tablet salut enterik
Tablet salut enterik adalah tablet yang dilapisi dengan penyalut enterik. Pelapis enterik merupakan polimer yang ditempelkan pada tablet agar obat tidak kehilangan khasiatnya ketika berinteraksi dengan asam lambung.
Selain itu, lapisan ini juga dapat melindungi saluran cerna dari iritasi yang bisa ditimbulkan ketika obat bersentuhan dengan dinding saluran cerna.
Obat yang dilapisi penyalut enterik tidak boleh digerus karena dapat menyebabkan zat aktif obat di dalamnya rusak dan mengiritasi lambung pasien.
Salah satu contoh obat yang diberi penyalut enterik adalah ketoprofen. Obat ini digunakan untuk mengatasi nyeri arthritis tulang, rematik, dan demam.
2. Tablet salut gula
Tablet salut gula adalah sediaan obat padat telan dengan rasa manis. Obat yang bersalut gula masuk dalam daftar obat tablet yang tidak boleh digerus.
Penggerusan tablet salut gula dapat merusak lapisan gula yang dapat melindungi mukosa lambung dari iritasi. Contoh sediaan obat padat yang disalut gula adalah vitamin B komplek, yang dapat membantu menjaga kesehatan dan fungsi organ tubuh.
3. Tablet pelepasan termodifikasi
Tablet pelepasan termodifikasi merupakan merupakan sediaan padat dengan formulasi khusus sehingga pelepasan zat aktifnya dapat dikontrol.
Modified realese tablet ditujukan untuk mengatur pelepasan tablet dalam tubuh. Terkait hal ini, ada dua jenis tablet pelepasan termodifikasi, yakni sustained release dan delayed release.
Tablet sustained release adalah tablet yang pelepasan zat aktifnya lebih lambat daripada tablet pada umumnya.
Sedangkan delayed release merupakan tablet yang zat aktifnya dilepaskan pada jeda waktu tertentu.
Tablet pelepasan modifikasi tidak boleh digerus karena dapat merubah farmakokinetiknya.
Contoh tablet pelepasan termodifikasi adalah betahistine mesylate untuk penderita vertigo. Berbeda dengan betahistin biasa, betahistin dengan pelepasan termodifikasi hanya perlu diminum satu kali dalam sehari karena pelepasan zat aktifnya yang lamban.
Baca juga:
4. Tablet sublingual
Sediaan sublingual dirancang agar zat aktif yang ada di dalam obat dapat cepat larut dan mencapai aliran darah dalam waktu yang lebih singkat.
Tablet sublingual juga masuk dalam daftar obat yang tidak boleh digerus. Penggerusan dapat membuat penyerapan zat aktif menjadi lebih lambat.
Contoh sediaan sublingual adalah obat golongan nitrat, seperti isosorbid dinitrate atau nitrogliserin.
Demikian informasi tentang obat tablet yang tidak boleh digerus. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan para pembaca setia VOI.ID.