Kabar Baik Solo Terbebas dari Zona Merah COVID-19, Gibran Bakal Buka Bioskop-Wayang Orang
SOLO - Kota Surakarta akan melonggarkan sejumlah aturan terkait pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang diberlakukan selama pandemi COVID-19.
"Ada beberapa aturan yang sudah kami longgarkan karena berita baiknya di Solo tidak ada zona merah, zona oranye, tetapi protokol kesehatan tetap," kata Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka di Solo dikutip Antara, Senin, 8 Maret.
Meski beberapa pelonggaran sudah dilakukan, Gibran menegaskan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) masih akan berlangsung.
"Vaksinasi kita kan cepat. Jadi kita ingin pemulihan ekonomi dipercepat. Besok baru saya tandatangani (surat edaran)," katanya.
Menurut Gibran salah satu yang akan dilakukan adalah pembukaan gedung bioskop di mal-mal yang sempat ditutup selama pandemi COVID-19. Selain itu, Pemkot Surakarta juga akan kembali membuka pertunjukan wayang orang dan ketoprak.
"Yang jelas sekarang sudah terkontrol, tapi protokol kesehatan tetap diperketat. Bukan berarti kami longgarkan, tetap kita perketat. Vaksinasi kita juga jalan," sambung dia.
Terkait vaksinasi COVID-19, Gibran mengatakan masih terus dilakukan oleh Pemkot Surakarta. Berdasarkan data dari Pemkot Surakarta, pada pekan lalu ribuan pedagang dari beberapa pasar tradisional sudah mengikuti vaksin.
Baca juga:
- Ratusan Pengusaha di Sumbar Ditegur Polisi karena Langgar Protokol Kesehatan
- Wali Kota Gibran Terima Bantuan 150 HP dari Ketua DPC PDIP Solo FX Rudy
- Siapkan 15 Ranperda, Wali Kota Bobby Nasution Siap Atasi Banjir, Jadikan Medan The Kitchen of Asia
- Terungkap di Sidang Korupsi Bansos COVID-19, Duit Fee Dipakai Bayar Pengacara Kondang Hotma Sitompul Rp3 Miliar
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan (DKK) Surakarta Siti Wahyuningsih mengatakan pada pekan lalu pedagang yang sudah memperoleh vaksin, di antaranya Pasar Gede sebanyak 600 pedagang.
Kemudian Pasar Harjodaksino 380 pedagang, Pasar Depok 500 pedagang, Pasar Legi 300 pedagang, dan Pasar Klewer 2.400 pedagang.
"Untuk yang kelompok lanjut usia sebanyak 4.670 orang, kalau ditambah RSBK seharusnya tambah 580 orang," ujar Siti.