Pesan Erick Thohir kepada Menteri BUMN Selanjutnya: Satukan Ekosistem Pupuk dan Pangan

JAKARTA  - Meteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berpesan kepadan menteri BUMN selanjutnya untuk memikirkan agenda jangka panjang.

Kata dia, blueprint atau cetak biru perlu dilakukan karena transformasi BUMN tidak dapat dilakukan dalam waktu yang singkat.

“Saya rasa tidak hanya di BUMN kita itu selalu memikirkan agenda jangka pendek, sedangkan kalau kita mau kontinuitas yang sustain itu perlu waktu 10 hingga 15 tahun. Berkali-kali Pak Tiko (Wamen BUMN) dan saya bicara transformasi BUMN itu tidak selesai dalam waktu 5 tahun,” katanya saat ditemui di TMII, Jakarta Timur, Minggu, 5 Mei.

Contohnya, sambung Erick, China yang memerlukan waktu selama 18 tahun untuk memperbaiki negaranya. Karena itu, menurut dia, agenda jangka panjang untuk keberlangsungan BUMN harus dipikirkan.

“China saja kalau kita benchmarking itu perlu 18 tahun. Kalau China aja yang sedemikian masif memperbaiki negaranya 18 tahun, saya rasa tidak mungkin BUMN Indonesia cuma 5 tahun,” ujarnya.

Erick pun mengaku telah menyiapkan cetak biru atau blueprint untuk transformasi BUMN hingga 10 tahun ke depan. Dia menyatakan, blueprint tersebut bisa menjadi acuan menteri BUMN selanjutnya untuk memperkuat ekosistem perusahaan pelat merah.

“Maka kita ada blueprint BUMN Indonesia ke 2034, 10 tahun ke depan. Salah satunya adalah membuat ekosistem,” jelasnya.

Ekosistem Pupuk dan Pangan

Lebih lanjut, Erick mengatakan salah satu blueprint jangka panjang yang pihaknya siapkan adalah menyatukan ekosistem pupuk dan pangan. Dia bilang keduanya menjadi satu kesatuan yang tidak bisa terpisahkan.

“Sekarang ini namanya pupuk dengan pangan kita terpisah, ke depan akan kita satukan. Pupuk dan pangan, karena ini menjadi ekosistem tidak mungkin bicara pangan tanpa pupuk misalnya. Nah ini saja masih terpisah,” tuturnya.

Erick mengatakan jika Indonesia ingin menjadi negara produsen pupuk terbesar ketiga di dunia maka perlu ada blueprint yang harus disiapkan. Salah satunya mengenai kepastian bahan baku.

“Di pupuk sendiri masih banyak kekurangan, yaitu apa? sumber bahan bakunya yaitu phospate dan phostate, kita akan bikin sumber bahan bakunya supaya kalau kita jadi produsen pupuk nomor 5, bahkan ke 3 terbesar di dunia, ya maka kita perlu harus ada kepastian bahan bakunya. Nah itu yang didorong ke depan,” katanya.

Menjelang akhir masa jabatannya pada Oktober 2024, kata Erick, pihaknya akan mendetailkan blueprint jangka panjang untuk transformasi BUMN.

“Blueprint ini detailkan sehingga siapapun yang gantikan kami dia punya blueprint. Supaya yang gantikan kami-kami ini siapa pun itu bisa lihat oh ini ada sebuah pekerjaan di tahun sebelumnya. Tidak seperti saat kita masuk, kita masih tidak tahu berapa PMN,” jelasnya.