Luhut: Ekonomi Digital Indonesia Tumbuh di Atas Malaysia dan Singapura, tapi Kalah dengan Vietnam
JAKARTA - Ekonomi digital di Indonesia terus tumbuh dan membesar. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marinvest) Luhut Binsar Pandjaitan menyebut, ekonomi digital Indonesia tumbuh di atas negara tetangga yakni Malaysia dan Singapura.
Kata Luhut Pandjaitan, pertumbuhan ekonomi digital Indonesia, sejalan dengan pertumbuhan serupa di kawasan Asia Tenggara. Secara keseluruhan, telah mencatatkan Gross Merchandise Value hingga mencapai sebesar 105 miliar dolar AS.
"Ekonomi digital Indonesia ini dapat berkembang dua digit di atas negara ASEAN seperti Malaysia dan Singapura," katanya, dalam acara 'Belajar Digital Bareng Bukalapak dan Microsoft', Senin, 8 Maret.
Meski unggul dari Malaysia dan Singapura, kata Luhut, pertumbuhan ekonomi digital Indonesia masih kalah dengan negara Vietnam. Sementara, ekonomi digital Indonesia tumbuh di bawahnya yakni tumbuh di atas 10 persen.
"Meskipun (unggul dari Malaysia dan Singapura) kita memang masih kalah dengan Vietnam (yang tumbuh) 16 persen," ucapnya.
Berdasarkan data Global Startup Ecosystem Report 2020, kata Luhut, Indonesia menempati peringkat pertama dunia berdasarkan nilai ekosistem digital. Nilai ekosistem digital Indonesia, sebesar 26,3 miliar dolar atau setara Rp376,09 triliun.
Baca juga:
- Ehem, Jokowi Singgung Luhut cs Soal Akuisisi Teknologi, Perkara Tesla?
- Chairul Tanjung Sarankan Beri Masyarakat Voucher Wisata, Luhut: Saya Sudah Bicara ke Sandiaga Uno, Kerja Bagus Dia
- Luhut Minta Jatah 30 Juta Vaksin Sinopharm, Menlu China: Oke Brother
- Perintah Luhut: Infrastruktur di Yogyakarta Harus Rampung pada 2024, termasuk Penanganan Banjir di Bandara YIA
Sementara itu, masih merujuk laporan yang sama, Indonesia di peringkat kedua dari 100 ekosistem digital berkembang atau emerging ecosystem. Luhut mengatakan, khusus di Indonesia, perkembangan ekonomi digital tidak terlepas dari investasi di sektor digital Indonesia.
Selama tahun 2020, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat, investasi asing yang masuk ke sektor transportasi, pergudangan dan telekomunikasi yang menjadi penunjang ekonomi digital mencapai 36,5 miliar dolar AS atau Rp532 triliun dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp93,2 triliun.
"Investasi yang besar itu sebagian disumbangkan beberapa startup termasuk Bukalapak, dengan kontribusi investasi terhadap perekonomian Indonesia 31,9 persen terhadap PDB. Investasi digital tidak hanya akan mendorong kemajuan ekonomi digital, tapi jadi salah satu kunci memulihkan perekonomian nasional," katanya.