Bagikan:

JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi digital di Asia Tenggara mengalami peningkatan selama masa pandemi. Di mana banyak masyarakat yang memanfaatkan layanan digital, seperti berbelanja online di e-commerce hingga jasa pengantaran makanan.

Tercatat pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia mencapai 44 miliar dolar AS atau sekitar Rp619 triliun, dari tahun sebelumnya. Negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, Vietnam dan Filipina juga mengalami penambahan pengguna internet baru tahun ini. 

"Virus corona telah membawa percepatan adopsi digital permanen dan masif. Ekonomi digital Asia Tenggara tumbuh 5 persen dari 2019 lalu," ungkap Google seperti dikutip dari Reuters, Selasa 10 November.

Menurut Google, platform belanja online juga menjadi ladang usaha baru bagi mereka yang terdampak pandemi COVID-19. Terlebih kebijakan lockdown yang memaksa masyarakat untuk tetap beraktivitas dari rumah. 

Ada lima sektor utama yang menunjang pertumbuhan ekonomi digital di Asia Tenggara, yakni e-commerce, transportasi dan antar makanan, travel online, media online, dan fintech. Google juga mencatat bahwa layanan edukasi dan kesehatan online menjadi dua sektor yang punya akselerasi cepat selama COVID-19.

Google sendiri memprediksi jika pertumbuhan ekonomi digital Indonesia masih akan terus meningkat hingga 2025. Dengan estimasi mencapai 124 miliar dolar AS. 

Sementara menurut laporan wearesocial, bertambahnya pengguna online sebesar 11 persen membuat Asia Tenggara jadi salah satu market terbesar pasar internet. Bahkan jika dibandingkan dengan 4,7 miliar pengguna internet di seluruh dunia.

Peningkatan itu juga membantu menciptakan unicorn seperti Grab dan Gojek, dengan startup di kawasan ini dapat menarik miliaran modal dari perusahaan teknologi global dan perusahaan investasi.