Kompetisi Porsche Mobil 1 Supercup akan Gunakan Bahan Bakar Sintetis, Seperti Apa?
JAKARTA - Porsche adalah salah satu pabrikan otomotif yang berkomitmen mengembangkan kendaraan dengan energi alternatif ramah lingkungan. Selain listrik, pabrikan ini juga tidak menutup mata soal bahan bakar sintetis (eFuels) bahkan mereka mereplikasikannya ke ajang motorsport.
Ajang balap Porsche Mobil 1 Supercup mewajibkan 32 mobilnya memakai eFuels yang bahan bakunya berasal dari pabrik Haru Oni milik HIF Global di Chili dengan tujuan pabrikan ingin memandu jalan motorsport menuju netral karbon yang lebih baik.
“Motorsport selalu menjadi pendorong inovasi, kini juga dalam hal bahan bakar. Melalui proyek ini, kami mengambil langkah lebih lanjut untuk mencapai tujuan dekarbonisasi kami,” kata Board Member for R&D Porsche AG Michael Steiner, dalam laman resmi merek, Jumat, 3 Mei.
Mobil Porsche 911 GT3 Cup yang dipakai oleh seluruh kontestan akan menggunakan energi alternatif ini dalam delapan balapan tahun 2024.
Mobil balap tersebut dilengkapi dengan unit kontrol mesin yang diprogram secara manual, akan dipasang versi perangkat lunak yang diadaptasi sebelum dimulainya balapan.
Baca juga:
Porsche Mobil 1 Supercup akan diselenggarakan di delapan balapan Eropa, sebagai balapan pendukung F1 tahun ini dimulai Grand Prix Emilia Romagna di Imola, Italia pada 19 Mei mendatang dan diakhiri dengan Grand Prix Italy di Monza di 1 September. Dalam satu musim penuh, 32 mobil akan menghabiskan sekitar 50.000 liter eFuels.
Bahan bakar sintetis ini dihasilkan dari hidrogen dan karbon dioksida dari udara berkat penggunaan energi terbarukan. Hal ini awalnya menghasilkan eMetanol, yang kemudian diubah menjadi bensin mentah sintetis.
Proyek Haru Oni yang berlokasi di Patagonia memperoleh energi untuk proses ini dari tenaga angin. Di masa depan, gas dari biogenic akan diekstraksi langsung dari atmosfer dengan cara yang ramah lingkungan menggunakan proses penangkapan udara langsung (DAC).
Saat ini, merek mengerjakan sistem tersebut dengan Volkswagen Group, HIF Global, dan MAN Energy Solutions yang bertujuan menunjukkan proses tersebut dapat diterapkan secara industri.