JAKARTA - Perusahaan Listrik Negara (PLN) membawa mobil hidrogen yang berbasis Hyundai Nexo, pada ajang PERIKLINDO Electric Vehicle Show (PEVS) 2024 yang berlangsung dari 30 April sampai 5 Mei.
Dari pantauan VOI, mobil satu ini cukup menarik perhatian banyak pengunjung. Bagaimana tidak, mobil tersebut disematkan penggerak hidrogen yang memang sangat ramah lingkungan, apalagi dilengkapi dengan stiker khas PLN dengan warna biru kuning.
Tentunya tak sedikit yang penasaran dengan spesifikasinya, lantas seperti apa?
Mobil satu ini memiliki tangki hidrogen yang disematkan pada bagian bawah dengan berat 6,3 kg, dengan tekanan maksimal di 700 bar. Hal tersebut diungkapkan oleh Andi, salah satu penjaga Stand PLN.
"Jarak tempuhnya itu bisa mencapai 600-700 km dalam pengisian penuh," kata Andi, kepada VOI, di area pameran.
Sementara, bagian pengisian hidrogennya ada pada bagian samping belakang, berbeda dengan mobil bensin ataupun listrik pada umumnya. Mobil satu ini terlihat dilengkapi dengan pengisian berbentuk kecil layaknya pengisian gas.
Lebih detailnya untuk fuel consumption, dengan 1 kg hidrogen untuk jarak tempuh 100 km, dengan power output 154 sampai 163 ps.
"Untuk pengisiannya juga murah hanya Rp500 sampai 600 rupiah saja untuk 1 km," tambahnya.
Andi mengatakan PLN sendiri sudah meresmikan Hydrogen Refueling Station (HRS) atau stasiun pengisian kendaraan hidrogen pertama di Indonesia yang berlokasi di Senayan.
BACA JUGA:
Mengutip dari laman resmi PLN, Plt Direktur Jenderal EBTKE Kementerian ESDM Jisman P. Hutajulu menjelaskan adanya HRS ini merupakan bukti komitmen Indonesia dalam transisi energi. Penggunaan hidrogen sebagai energi alternatif sektor transportasi ini mampu mengurangi emisi karbon secara signifikan. Seperti diketahui, sektor transportasi berkontribusi 44 persen dari total emisi karbon di Indonesia.
“Hidrogen berperan strategis dalam transisi energi. Khususnya dalam sektor transportasi, kendaraan berbasis hidrogen tak memiliki emisi. Pengembangan hidrogen menjadi bukti komitmen Indonesia dalam memperluas akses terhadap teknologi yang mudah dijangkau dan bersih,” kata Jisman.