Mercedes-Benz Perkuat Komitmen di China Lewat Produk Baru dan R&D Mutakhir
JAKARTA - Selama ajang Auto China 2024, Mercedes-Benz semakin memperkuat komitmennya terhadap pasar China dengan menghadirkan serangkaian model baru dan kemampuan teknologi terdepan.
Elemen kunci dari strategi ini adalah perluasan keberadaan R&D (Riset dan Pengembangan) Mercedes-Benz di China. Mereka baru saja membuka gedung baru di Pusat Penelitian & Pengembangan Shanghai. Fasilitas ini dilengkapi perangkat keras dan lunak canggih yang dirancang untuk mempercepat inovasi digital.
"China adalah pasar terpenting kami dan pusat teknologi penting bagi industri otomotif global. China juga merupakan pelopor inovasi teknologi dan tren masa depan. Itulah mengapa kami terus berinvestasi di China, memperluas R&D dan jejak industri kami, serta mempercepat transformasi menuju elektrifikasi, digitalisasi, dan netralitas karbon," ujar Ola Källenius, Ketua Dewan Manajemen Mercedes-Benz Group AG, dalam ruang media perusahaan, dikutip 29 April.
Baca juga:
Mercedes-Benz memperkuat jaringan inovasinya di China dengan gedung baru di Pusat R&D mereka di Shanghai. Fasilitas baru ini akan berpadu dengan dua pusat R&D yang ada di Beijing untuk mendorong pengembangan fitur konektivitas, digitalisasi, dan automated driving.
Bekerja sama dengan mitra lokal, Mercedes-Benz akan terus meningkatkan investasi dan menghadirkan pengalaman pelanggan terbaik melalui pengalaman digital yang superior. Untuk mencapai hal ini, Pusat R&D baru akan berfokus pada lima bidang utama:
- Mercedes Modular Architecture (MMA) mendatang
- Mercedes-Benz Operating System (MB.OS)
- Teknologi powertrain elektrik
- Konektivitas, AI, dan aplikasi
- Level 2+ partially automated driving
"Tim R&D kami di China memberikan kontribusi signifikan terhadap kemajuan pesat kami dalam AI, autonomous driving, dan perangkat lunak mutakhir di pasar mobil terbesar dunia. Kehadiran R&D yang kuat di China akan terus mendorong ambisi kami untuk memimpin industri dalam kendaraan listrik dan perangkat lunak mobil," tambah Markus Schäfer, Anggota Dewan Manajemen Mercedes-Benz Group AG, Chief Technology Officer.