Pasar Tunggu Data Ekonomi AS, Pergerakan Rupiah Berpotensi Menguat
JAKARTA - Nilai tukar rupiah pada perdagangan Jumat, 26 April 2024 diperkirakan akan bergerak melanjutkan penguatan terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Mengutip Bloomberg, nilai tukar Rupiah hari Kamis, 25 April 2024, Kurs rupiah spot di tutup melemah 0,20 persen ke level Rp16.188 per dolar AS. Senada, kurs rupiah Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) ditutup melemah 0,29 persen ke level harga Rp16.208 per dolar AS.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyampaikan Greenback tetap mendekati level tertinggi, karena para pedagang terus mengabaikan ekspektasi penurunan suku bunga lebih awal oleh Federal Reserve.
Ibrahim menyampaikan data ekonomi yang dirilis minggu ini ditetapkan untuk memberikan lebih banyak isyarat mengenai jalur suku bunga. Data produk domestik bruto AS kuartal pertama yang akan dirilis pada hari Kamis diperkirakan akan menunjukkan apakah ekonomi terbesar di dunia ini tetap tangguh pada awal tahun 2024.
"Yang lebih diawasi adalah data indeks harga PCE ukuran inflasi pilihan The Fed yang akan dirilis pada hari Jumat," jelasnya dalam keterangan resminya, dikutip Jumat, 26 April.
Menurut Ibrahim data indeks harga PCE yang merupakan ukuran inflasi pilihan Federal Reserve kemungkinan akan memiliki dampak yang lebih besar, mengingat data tersebut terkait langsung dengan prospek bank sentral mengenai suku bunga.
Dari sisi internal, perubahan arah kebijakan moneter AS dan memburuknya ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan Eropa membuat dinamika ekonomi keuangan global berubah cepat dengan risiko dan ketidakpastian yang meningkat.
Tingginya inflasi dan kuatnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) mendorong spekulasi penurunan Fed Funds Rate (FFR) yang lebih kecil dan lebih lama dari prakiraan (high for longer) sejalan pula dengan pernyataan para pejabat Federal Reserve System.
Baca juga:
Akibatnya, investor global memindahkan portfolionya ke aset yang lebih aman khususnya mata uang dolar AS dan emas, sehingga menyebabkan pelarian modal keluar dan pelemahan nilai tukar di negara berkembang semakin besar.
Kondisi ini memerlukan respons kebijakan yang kuat untuk memitigasi dampak negatif dari rambatan ketidakpastian global tersebut terhadap perekonomian di negara-negara berkembang, termasuk di Indonesia.
Seperti diketahui, BI pada April 2024 memutuskan untuk menaikan suku bunga acuan atau BI Rate sebesar 25 bps atau menjadi 6,25 persen. Adapun, suku bunga Deposit Facility dan Lending Facility juga naik 25 bps, masing-masing menjadi sebesar 5,5 persen dan 7 persen.
Ibrahim memperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif namun ditutup menguat pada perdagangan Jumat, 26 April 2024 dalam rentang harga Rp16.150 - Rp16.220 per dolar AS.