Dua Puluh Jenazah di Kuburan Massal RS Nasser Gaza Diduga Dikubur Hidup-hidup
JAKARTA - Jumlah jenazah yang ditemukan dari kuburan massal di Kompleks Rumah Sakit Nasser, Gaza, Palestina terus bertambah, saat otoritas setempat menemukan dugaan beberapa di antaranya dikubur hidup-hidup.
Pejabat otoritas Gaza mengatakan, dua pulu warga Palestina diduga dikubur hidup-hidup di kuburan massal RS Nasser.
Pihak Pertahanan Sipil Gaza mengatakan, indikasi itu ditemukan saat mereka terus melakukan penggalian kuburan massal di kompleks rumah sakit yang terletak di Khan Younis itu.
Kepala Pertahanan Sipil Kolonel Yamen Abu Suleiman pada Hari Kamis mengatakan, sejumlah jenazah ditemukan di tanah dangkal di tiga kuburan massal yang ditemukan di lokasi tersebut.
"Kami percaya bahwa (pasukan) pendudukan menguburkan setidaknya 20 orang di Kompleks Medis Nasser ketika mereka masih hidup,” katanya, dikutip dari The National News 25 April.
Kolonel Suleiman menambahkan, tentara pendudukan mengganti kain kafan plastik "untuk menutupi kejahatan mereka."
Sejauh ini, total 392 jenazah telah ditemukan di lokasi kuburan massal tersebut, termasuk anak-anak.
Yang lain ditemukan terkubur dalam pakaian rumah sakit yang dikenakan selama operasi, kata pertahanan sipil, sementara beberapa mayat ditemukan dengan tanda-tanda penyiksaan.
Kuburan massal tersebut ditemukan di rumah sakit di Kota Khan Younis, Gaza selatan, oleh para pekerja Pertahanan Sipil setelah pasukan Israel menarik diri dari daerah tersebut pada 7 April lalu.
Sebelumnya, Perserikatan Bangsa Bangsa menyerukan "penyelidikan yang independen, efektif dan transparan" terkait penemuan kuburan massal dua kompleks rumah sakit di Gaza, Palestina yang dikepung dan digerebek oleh pasukan Israel.
Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Volker Turk mengatakan, dia "ngeri" dengan pemandangan yang dilaporkan di kompleks RS Nasser dan RS Al-Shifa.
Baca juga:
- Kuba Minta Maaf kepada Kanada karena Salah Memulangkan Jenazah yang Meninggal saat Berlibur
- Senat AS Setujui Paket Bantuan Baru untuk Ukraina, Dubes Rusia: Amerika Memilih Mendukung Perang
- Gitaris China yang Tengah Belajar Musik Jazz Dihukum Penjara di AS karena Mengancam Aktivis Pro-demokrasi
- Apresiasi Bantuan Terbaru AS, Presiden Ukraina: Kami Mendapatkan Dukungan untuk Berlindung dari Serangan Rusia
"Mengingat iklim impunitas yang ada, hal ini harus melibatkan penyelidik internasional," kata Turk, dilansir CNN.
"Rumah sakit berhak mendapatkan perlindungan yang sangat khusus berdasarkan hukum humaniter internasional. Dan, pembunuhan yang disengaja terhadap warga sipil, tahanan dan orang lain yang berada dalam kondisi hors de Combat adalah kejahatan perang," urai Turk.
Terpisah, Kementerian Kesehatan di Gaza pada Hari Kamis mengumumkan, sebanyak 43 orang tewas dan 64 lainnya terluka dalam kurun waktu 24 jam terakhir. Itu menjadikan jumlah korban tewas warga Palestina di Gaza meningkat menjadi 34.305 dan korban luka-luka menjadi 77.293 orang.