Sejarah Nusa Penida di Masa Kerajaan Lengkap dengan Legenda dan Mitosnya

YOGYAKARTA – Sejarah Nusa Penida menarik untuk dibicarakan. Pasalnya, Nusa Penida tidak hanya dikenal sebagai pulau dengan pemandangan indah, namun kaya dengan nilai spiritual. Artikel ini akan memberikan informasi tentang pulau Nusa Penida.

Sejarah Nusa Penida di Masa Kerajaan

Nusa Penida adalah salah satu pulau yang secara administratif ada di Kabupaten Klungkung, Bali. Pulau ini letaknya ada di sisi tenggara Bali dengan Selat Badung sebagai pemisahnya. Sejarah pulau Nusa Penida ternyata memang cukup panjang.

Dilansir dari situs nusapenida.org,  sejarah pulau Nusa Penida dimulai sejak abad ke-10. Cerita Nusa Penida di masa lampau ditemukan di Pilar Belanjong yang memuat prasasti. Peninggalan prasasti tersebut diperkirakan dibuat pada 914 M. Di Prasasti diceritakan bagaimana raja Bali pertama, Sri Kesari Warmadewa melakukan ekspedisi militer hingga akhirnya berhasil menaklukkan Nusa Penida.

Awalnya penduduk yang lebih dulu tinggal di pulau tersebut melakukan perlawanan atas ekspedisi militer para raja Bali. Namun perlawanan tersebut berhasil dipadamkan di paruh kedua abad 17. Nusa Penida akhirnya berhasil takluk di masa Dinasti Gelger. Dalam penaklukan tersebut, Dalem Bungkut, raja Nusa Penida tewas dan membuatnya menjadi raja terakhir yang memerintah di Nusa Penida.

Sejarah Nusa Penida Menurut Legenda

Nusa Penida tidak hanya kaya akan nilai sejarah, pulau tersebut juga kaya dengan mitos dan legenda. Salah satu legenda yang menceritakan sejarah Nusa Penida adalah kisah Ida Bhatara Siwa bersama istrinya, Dewi Uma.

Diceritakan bahwa suatu ketika Ida Bhatara Siwa turun turun dari Siwa Lokha ke Bumi, tepatnya di daratan Gunung Mundi. Keduanya menjelma dengan perwujudan manusia. Ida Bhatara Siwa menjelma menjadi seorang Pandita (Pendeta) dengan gelar Dukuh Jumpungan, sedangkan Dewi Uma menjelma menjadi perempuan bernama Ni Puri, istri Dukuh Jumpungan.

Di bumi, keduanya memiliki pengikut berjumlah 150. Para pengikut juga ikut menjelma menjadi manusia. Dari cerita ini kemudian dipercaya bahwa Ida Bhatara Siwa, istri, dan pengikutnya yang telah menjelma menjadi manusia merupakan penghuni awal di Nusa Penida. Nama Nusa Penida sendiri dipercaya berasal dari “Manusa Pandita” yang merupakan jelmaan Ida Bhatara Siwa.

Mitos Penaklukkan Nusa Penida

Penaklukan Nusa Penida juga tak lepas dari mitos yang berkaitan dengan kekuatan spiritual. Konon diceritakan bahwa Nusa Penida di zaman lampau dihuni oleh banyak penyihir. Salah satu penyihir terkuat kala itu dikenal dengan nama Jero Gede Macaling. Ia mempraktikkan ilmu hitam dan menyebarkan penyakit.

Namun konon katanya Macaling adalah penduduk Bali yang diasingkan ke Nusa Penida karena praktik ilmu hitamnya. Marah karena diasingkan, sang penyihir kemudian balas dendam dengan mengirim penyakit dan teror ke penduduk Bali. Bahkan, sang penyihir mencoba mengirim pasukan untuk merusak Bali.

Penduduk yang ketakutan akhirnya pergi ke seorang pendeta agar diberi keselamatan. Pendeta tersebut mensyaratkan satu cara untuk mengalahkan Macaling yakni dengan mendatangkan Barong yang mampu mengusir roh jahat yang kuat. Pasukan Macaling berhasil dikalahkan, macaling dan pasukannya dikejar hingga ke Nusa Penida.

Pemimpin besar dari Kerajaan Bali kala kemudian berusaha membersihkan Nusa Penida dari roh jahat dan sihir. Pertempuran spiritual di Nusa Penida tak terelakkan dan berakhir dengan kemenangan di pihak Kerajaan Bali. Sejak saat itu pulau dinamakan dengan Nusa Penida yang berasal dari Pulau Pendeta. Sejak saat itu pula Barong dianggap sebagai pelindung dari sihir dan roh jahat.

Itulah informasi terkait sejarah Nusa Penida. Kunjungi VOI.id untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.