Senat AS Dukung Pengalihan Kepemilikan TikTok Namun Tetap Berharap Beroperasi di AS

JAKARTA - Dua senator AS menyatakan harapan mereka agar TikTok tetap beroperasi di AS di bawah kepemilikan baru saat Senat bersiap untuk memberikan suara pada Selasa 22 April, terkait legislasi yang mengharuskan pemilik asal China, ByteDance, untuk melepaskan aset TikTok di AS.

Ketua Komite Intelijen Senat Mark Warner, seorang Demokrat, mengatakan para legislator menyadari bahwa aplikasi video pendek populer ini digunakan oleh 170 juta orang Amerika, terutama kaum muda.

"Kepada para pemuda Amerika itu, saya ingin mengatakan, kami mendengar kekhawatiran Anda dan kami berharap TikTok akan terus berlanjut dengan kepemilikan baru - Amerika atau lainnya... dari Inggris, Kanada, Brasil, Prancis. Hanya saja, tidak lagi dikendalikan oleh pihak yang bersifat bermusuhan," kata Warner.

Dukungan yang muncul karena kekhawatiran bahwa China dapat mengakses data warga Amerika atau melakukan survei terhadap mereka dengan aplikasi tersebut, Dewan Perwakilan AS mengesahkan legislasi lintas partai pada Sabtu 19 April, yang akan memberikan waktu sembilan bulan kepada ByteDance untuk melepaskan TikTok dengan kemungkinan perpanjangan tiga bulan.

Jika legislasi itu disetujui oleh Senat, Presiden AS, Joe Biden telah mengatakan bahwa ia akan menandatanganinya menjadi undang-undang. Namun TikTok   telah mengatakan bahwa mereka akan menantang perintah tersebut di pengadilan.

TikTok, yang mengklaim tidak pernah membagikan data pengguna AS dengan pemerintah China, telah berargumen bahwa undang-undang tersebut merupakan larangan yang akan melanggar hak kebebasan berbicara pengguna AS.

Ketua Komite Perdagangan Senat Maria Cantwell mengatakan Kongres tidak bertindak untuk menghukum ByteDance atau TikTok tetapi "untuk mencegah musuh asing melakukan spionase, surveillance, operasi jahat, yang dapat merugikan warga Amerika yang rentan."

Dia mengatakan waktu yang diberikan adalah wajar. "Ini bukan konsep baru untuk menuntut divestasi China dari perusahaan-perusahaan AS," kata Cantwell. "Kami memberi orang-orang pilihan di sini untuk memperbaiki platform ini."

Namun, Senator Demokrat Ed Markey mengatakan bahwa kemungkinan ByteDance tidak akan mampu melaksanakan divestasi yang mempertahankan aplikasi untuk pengguna AS. "Kita harus sangat jelas tentang hasil yang kemungkinan dari undang-undang ini. Ini sebenarnya hanya larangan TikTok," katanya.

"Pembatasan adalah bukan siapa kita sebagai bangsa. Kita tidak boleh meremehkan atau menyangkal pertukaran ini," tambahnya.