Bantah AS Miliki Standar Ganda Soal Pelanggaran HAM Israel, Menlu Blinken: Ukraina Sangat Berbeda dengan Gaza

JAKARTA - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken membantah negaranya memiliki standar ganda mengenai dugaan pelanggaran hak asasi manusia oleh Israel, menekankan adanya perbedaan antara Gaza dengan Ukraina.

Itu disampaikannya menjawab pertanyaan wartawan yang menyebutkan, Washington berusaha menyembunyikan tuduhan semacam itu hanya jika menyangkut negara Yahudi.

"Apakah kita mempunyai standar ganda dengan Israel? Jawabannya adalah tidak," kata Menlu Blinken saat konferensi pers peluncuran laporan hak asasi manusia Departemen Luar Negeri tahun 2023, seperti dilansir dari The Times of Israel 23 April.

"Seperti yang dijelaskan dalam laporan ini, kami menerapkan standar yang sama kepada semua orang dan hal itu tidak mengubah apakah negara tersebut merupakan musuh, pesaing, teman, atau sekutu," tegas Menteri Luar Negeri AS.

Lebih lanjut Menlu Blinken menegaskan kembali upaya Negeri Paman Sam untuk menyelidiki tuduhan pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan Israel dalam perang melawan Hamas di Gaza "sedang berlangsung."

Mengakui penyelidikan seperti itu membutuhkan waktu untuk diselesaikan, Menlu mencatat AS tidak menunggu untuk menghubungi pihak berwenang Israel guna segera mendapatkan klarifikasi mengenai dugaan pelanggaran jika hal itu terjadi.

Menlu Blinken menolak perbandingan yang dibuat oleh wartawan atas kecepatan AS menanggapi dugaan pelanggaran hak asasi manusia oleh Rusia di Ukraina, dengan proses yang lebih berlarut-larut dalam mengadili dugaan kejahatan yang dilakukan Israel di Gaza.

"Kasus di Ukraina sangat berbeda dengan di Gaza. Orang-orang Ukraina sama sekali bukan target yang sah seperti halnya Hamas di Gaza. (Hamas juga) menempatkan diri mereka di tengah-tengah warga sipil, bersembunyi di dalam dan di bawah gedung apartemen, masjid, rumah sakit, sebut saja," jelasnya.

"Dalam kasus Ukraina, ketika pasukan Rusia menarik diri dari Bucha, kami dapat melihat dengan jelas apa yang terjadi. Masing-masing situasi ini berbeda," tandasnya.

Selain itu, Menlu Blinken juga menekankan "Israel telah menunjukkan kapasitas untuk melihat dirinya sendiri. Inilah yang membedakan negara-negara demokrasi dengan negara-negara lain, kemampuan, kemauan, tekad untuk melihat diri mereka sendiri," lanjutnya.

"Menurut pemahaman saya, mereka melakukan banyak penyelidikan terbuka berdasarkan laporan yang berisi tuduhan pelanggaran hak asasi manusia," tutup Menlu Blinken.