Israel dan Iran Tak Masuk Daftar Negara Teratas Mitra Dagang Indonesia-Timur Tengah

JAKARTA - Situasi geopolitik global saat ini tengah memanas, khususnya konflik yang terjadi di Timur Tengah antara Israel-Iran. Bahkan, adanya konflik dinilai akan memicu masalah baru bagi negara yang memiliki hubungan kerja sama perdagangan dengan kedua negara tersebut.

Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan ada tiga negara yang menjadi mitra dagang utama Indonesia di Timur Tengah. Dalam daftar itu, tidak ada negara yang sedang berkonflik saat ini yakni Israel dan Iran.

“Kami sampaikan bahwa dengan kawasan Timur Tengah, negara yang menjadi mitra dagang utama Indonesia ke kawasan Timur Tengah adalah Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Oman,” katanya dalam konferensi pers, di Jakarta, Senin, 22 April.

Berdasarkan data Amalia, perdagangan terbesar adalah antara Indonesia dengan Arab Saudi. Dimana nilai ekspor menyentuh 2,08 miliar dolar AS dengan kontribusi terbesar dari kendaraan dan bagiannya, lemak dan minyak hewan atau nabati, dan kayu dan barang dari kayu.

Sementara itu, impor Indonesia dari Arab Saudi tercatat sebesar 4,06 miliar dolar AS. Kontribusi berasar dari bahan bakar mineral, bahan kimia organik, dan plastik dan barang dari plastik.

Sementara dengan Uni Emirat Arab, nilai ekspor Indonesia mencapai 2,65 miliar dolar AS. Kontribusi terbesar dari logam mulia dan perhiasan atau permata, kendaraan dan bagiannya, serta lemak dan minyak hewan atau nabati.

Sedangkan dari sisi impor tercatat sebesar 2,35 miliar dolar AS, Kontribusi terbesar didapat dari bahan bakar mineral, logam mulia dan perhiasan atau permata, aluminium dan barang daripadanya.

Kemudian, ekspor Indonesia ke Oman tercatat mencapai 0,34 miliar dolar AS. Kontribusinya didapat dari lemak dan minyak hewan atau nabati, Kendaraan dan bagiannya, bahan bakar mineral.

Sementara dari sisi impor mencapai 1,85 miliar dolar AS, dengan kontribusi dari besi dan baja, bahan bakar mineral, serta bahan kimia organik.

Dampak Konflik Israel-Iran ke Indonesia Minim

Sepanjang 2023, sambung Amalia, perdagangan barang internasional Indonesia ke kawasan Timur Tengah mencapai 19,20 miliar dolar AS. Nilai tersebut hanya sebesar 4 persen dari total nilai perdagangan internasional Indonesia di tahun tersebut.

Sementara, lanjut Amalia, nilai ekspor Indonesia ke Iran tercatat sebesar 195,13 juta dolar AS sepanjang 2023. Angka tersebut sekitar 2,51 persen dari total ekspor Indonesia ke Timur Tengah.

Sedangkan nilai impor Indonesia dari Iran mencapai 11,72 juta dolar AS atau kira-kira 0,12 persen terhadap total impor dari Timur Tengah. Dengan demikian, sambung Amalia, Indonesia mengalami surplus neraca perdagangan dengan Iran sekitar 183,41 juta dolar AS.

Amalia mengatakan untuk perdagangan Indonesia dengan Israel sepanjang tahun 2023 nilai ekspor Indonesia mencapai 165,77 juta dolar AS atau 1,83 persendari total ekspor ke Timur Tengah.

Sementara, sambung Amalia, nilai impor hanya 21,93 juta dolar AS atau 0,22 persen total impor Indonesia dari Timur Tengah. Dengan begitu, Indonesia juga mencatat surplus perdagangan barang dengan Israel.

“Saya garis bawahi, secara umum dapat disimpulkan bahwa nilai perdagangan barang Indonesia dengan Iran dan Israel relatif kecil. Keduanya bukan merupakan mitra dagang utama indonesia di kawasan Timur Tengah,” katanya.