JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan kinerja eskpor nonmigas Indonesia ke China pada kuartal I-2024 merosot 16,24 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan nilai eskpor Indonesia ke China di kuartal I-2024 turun menjadi 13,36 miliar dolar AS dari posisi 15,94 miliar dolar AS di periode yang sama tahun lalu.
“Komoditas yang mendorong penurunan ekspor non-migas Indonesia ke China di antara lain bahan bakar mineral, batu bara, CPO, serta besi dan baja,” katanya dalam konferensi pers, di Jakarta, Senin, 22 April.
Amalia mengatakan, jika dibandingkan dengan kuartal IV-2023, kinerja ekspor Indonesia ke China di kuartal I-2024 ini anjlok lebih dalam.
“Jika triwulan I-2024 dibandingkan dengan triwulan IV-2023, nilai ekspor nonmigas Indonesia ke China itu kira-kira turun 21,20 persen,” jelasnya.
Berdasarkan data BPS, khusus untuk Maret 2024, nilai ekspor Indonesia ke China tercatat sebesar 4,75 miliar dolar AS.
Angka tersebut naik dibanding Februari 2024 yang tercatat sebesar 4,06 miliar dolar AS.
Namun, masih lebih rendah dari Maret 2023 yang tercatat 5,67 miliar dolar AS.
BACA JUGA:
China juga mesih menjadi negara tujuan utama impor Indonesia hingga Maret 2024, di mana porsinya mencapai 22,44 persen dari total ekspor.
Kemudian, negara tujuan utama ekspor Indonesia kedua yakni ASEAN sebesar 17,89 persen. Lalu, Amerika sebesar 10,36 persen dan India 8,42 persen.