PBB Minta Israel Akhiri Dukungan Serangan Pemukim Terhadap Warga Palestina di Tepi Barat

JAKARTA - Kantor Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa Bangsa pada Hari Selasa meminta Israel untuk menghentikan dukungannya terhadap serangan yang dilakukan oleh pemukim di Tepi Barat yang diduduki, di mana serangan terhadap warga Palestina meningkat sejak konflik terbaru Hamas-Israel pecah Oktober lalu.

Seruan tersebut muncul sehari setelah pemukim Israel menembak mati dua warga Palestina di Tepi Barat pada Hari Senin, setelah pasukan Israel membunuh seorang remaja Palestina dalam serangan militer.

"Israel, sebagai kekuatan pendudukan, harus mengambil semua tindakan yang mereka miliki untuk memulihkan, dan sebisa mungkin menjamin ketertiban umum dan keamanan di Tepi Barat yang diduduki," kata Ravina Shamdasani, juru bicara Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia PBB, melansir Reuters 17 April.

"Kewajiban ini termasuk melindungi warga Palestina dari serangan pemukim, mengakhiri penggunaan kekerasan yang melanggar hukum terhadap warga Palestina oleh Israel Defense Forces," tandasnya.

Dia menambahkan: "Israel Defense Forces harus segera mengakhiri partisipasi aktif dan dukungan mereka terhadap serangan pemukim terhadap warga Palestina."

Diketahui, kekerasan di Tepi Barat sudah meningkat sebelum serangan Israel ke Gaza, yang dipicu oleh serangan pimpinan Hamas terhadap Israel selatan pada 7 Oktober. Sejak itu, konflik semakin meningkat, dengan meningkatnya serangan militer Israel, kekerasan pemukim, dan serangan jalanan Palestina.

Shamdasani menggambarkan meningkatnya kekerasan di Tepi Barat sebagai “masalah yang sangat memprihatinkan.”

Selain 33.843 korban tewas dan korban luka-luka mencapai 76.575 orang sejak konflik Israel-Hamas pecah pada 7 Oktober 2023 menurut otoritas yang dikelola Hamas, Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan setidaknya 466 orang di Tepi Barat telah dibunuh oleh pasukan atau pemukim Israel.