Apa Itu 'Operation True Promose' yang Digencarkan Iran ke Israel? Misi Balas Dendam yang Sah
YOGYAKARTA - Konflik di Timur Tengah kembali memanas setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke Israel. Iran menyebut serangan udara tersebut sebagai “Operation True Promise”. Operasi ini dilancarkan sebagai balasan serangan Israel ke Konsulat Iran di Damaskus, Suriah pada 1 April 2024 lalu.
Iran memberondong wilayah Israel dengan dengan lebih dari 300 drone dan rudal pada Sabtu (13/4) malam lalu. Pangkalan militer Israel yang menjadi target serangan tersebut pun terkena dampak. Israel mengungkapkan pihaknya akan merespon aksi dari Iran tersebut.
Memanasnya Iran-Israel ini mengejutkan publik dunia di balik konflik berkepanjangan yang melibatkan Palestina. Peristiwa ini menjadi tembakan langsung pertama yang meletus sejak Iran dan Israel bermusuhan usai Revolusi Islam di tahun 1979. Lantas apa itu Operation True Promise yang dilancarkan oleh Iran?
Apa Itu Operation True Promise?
Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) menyebut serangan 13 April 2024 tersebut dengan nama Operation True Promise. Dilansir dari Al Jazeera, nama operasi ini dipakai sebagai upaya para pimpinan negara Iran dalam menepati janjinya akan menghukum pihak yang menyerang negara Islam, termasuk Israel atau negara lainnya.
Operasi yang dilancarkan oleh Iran ini merupakan tindakan balasan atas serangan Israel ke Konsulat Iran di Dasmakus, Suriah. Serangan yang dilakukan pada 1 April 2024 lalu mengakibatkan gedung Konsulat Iran luluh lantah. Tragedi mencekam tersebut juga merenggut 11 korban jiwa.
Aksi tak beradab dari Israel tersebut menyebabkan korban meninggal sebanyak sembilan warga iran, dua warga Suriah, dan satu warga Lebanon. Dua diantara nyawa yang melayang merupakan komandan pasukan elit di Korps Garda Revolusi Iran.
Iran mengatakan bahwa operasi serangan balas dendam tersebut merupakan “pertahanan diri yang sah” berdasarkan pasal 51 Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), menyusul serangan terhadap misi diplomatik Iran di Damaskus.
Menurut IRGC, Operation True Promise bakal dijalankan dalam beberapa tahap sampai persyaratan untuk pembalasan dendam dipenuhi. Menteri Pertahanan Iran, Mohammed Reza Ashtiani, mengingatkan kepada negara negara di kawasan agar tidak membuka daerah mereka bagi Israel.
Iran mengeluarkan peringatan tegas terhadap segala bentuk tindakan yang mendukung Israel melakukan serangan. Sebelum serangan dikirim, pimpinan tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei juga menyampaikan pernyataan tegas dalam khotbah Idul Fitri. Dirinya bersumpah untuk “menghukum” rezim Israel atas “kesalahan” yang menyasar fasilitas diplomatik Iran.
Mayor Jenderal Mohammad Bagheri, Kepala Angkatan Bersenjata Iran, juga mewanti-wanti agar Israel tidak balas membalik dengan serangan lain. Dirinya juga memperingatkan Amerika Serikat supaya agar tidak mengeluarkan bentuk dukungan apapun terhadap serangan dari Israel.
“Respon kami akan jauh lebih besar dibandingkan aksi militer malam ini jika Israel membalas terhadap Iran," dilansir dari The Guardian.
Israel Merespon Serangan Rudan Iran
Pihak Israel menanggapi Operation True Promise yang digencarkan oleh Iran beberapa waktu lalu. Panglima Militer Israel, Jenderal Herzi Halevi, buka suara di hadapan para tentara Israel yang berada di pangkalan militer yang menjadi target penembakan Iran.
"Peluncuran begitu banyak rudal (Iran), rudal jelajah dan UAV (drone) ke wilayah Negara Israel akan direspons," tutur Halevi dalam pidatonya, menurut pernyataan yang dirilis militer Israel.
Baca juga:
Militer Israel juga mengungkapkan langkah pertahanan yang dilakukan terkait serangan balas dendam dari Iran. Pihak militer Israel melaporkan bahwa 99 persen dari total lebih dari 300 proyektil berhasil ditembak jatuh. Mereka mengklaim serangan Iran yang memasuki wilayahnya berhasil digagalkan. Baca juga berita militer Israel bakal merespon serangan Iran.
Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI. Kami menghadirkan info terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.