Kisah Mul Bocah Penjual Tisu di Makassar

MAKASSAR - Mul berjalan cepat, bergegas dari rumahnya di Mariso, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Selepas jam 12 siang, bocah pelajar SD ini mulai menjajakan tisu dagangannya.

Kebetulan lalu lintas di Jalan Dr Ratulangi, Makassar, cukup padat siang hari. Mul menyodorkan dagangannya kepada setiap pengendara yang melintas. 

Beberapa tisu bekal dari rumah dibawa bocah berusia 12 tahun ini. Berharap ada pengendara yang membeli dagangannya. 

Mul mengaku baru berjualan pada siang hari. Sebab dia harus mengikuti belajar daring. 

"Tisunya, diambil dari orang dibantu untuk menjual, biasa (dapat) Rp 20 ribu," kata Mul kepada VOI, Kamis, 4 Maret.

DM Mks/VOI

Tak ada yang menyuruh Mul berjualan tisu. Bocah ini hanya ingin membantu ibunya di rumah sekaligus mencari bekal uang jajan dari tisu yang dihargai Rp5 ribu.

Biasanya Mul kembali ke rumah selepas pukul 22.00 WITA. Bila tisunya ludes terjual, Mul membagi uang dagangan ke ibunya.

“Saya sering menjual tisu kala siang sudah salat, sampai malam biasa jam pukul 22.00-23.00 WITA,” katanya.